telusur.co.id - Pengamat politik Wempy Hadir mengatakan, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo harusnya menjadi penuntun dalam membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik, bukan membangun narasi yang bisa memecah belah bangsa. Pasalnya, Gatot adalah pensiunan jenderal bintang empat yang harusnya memiliki filosofi melampaui orang lain.
"Gatot ini jenderal bintang empat, mestinya filosofi orang berbintang itu sudah melampaui orang lain, dia sebagai penuntun arah. Karena orang yang mendapatkan bintang itu adalah putra mahkota, orang-orang terbaik dan sebagainya," kata Wempy kepada wartawan, Jumat (25/9/20).
"Mestinya sekarang dia sebagai seorang mantan panglima, dia mempunyai beban yang cukup besar memikul bintang- bintang itu, oleh karena itu kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar, itu yang mestinya dipikul dia," ujarnya.
Wempy menyampaikan hal itu terkait manuver Gatot Nurmantyo belakangan ini yang menuai kontroversi, salah satunya pernyataan dia soal isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang ramai diperbincangkan publik.
"Menurut saya dalam situasi bangsa kayak begini narasi-narasi begitu dari seorang
mantan panglima itu sangat kontraproduktif. Tidak bisa lagi bicara soal hal-hal yang destruktif, hal-hal yang dapat memecah belah bangsa," ungkap Direktur Indopolling Network itu.
Terkait PKI, menurut Wempy, sikap Gatot yang terus menggaungkan narasi usang soal kebangkitan komunisme di Indonesia, justru akan menimbulkan persepsi negatif dari publik terhadap Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.
"Pertama, saya kira itu akan merusak Pak Gatot di mata publik. Kedua, orang melihat bahwa agak sedikit kontras posisi Gatot sebagai mantan panglima dengan beban bintang di pundaknya, tapi di publik dia melakukan hal-hal yang bisa memecah belah masyarakat," jelasnya.
"Entah perkara benar atau tidak benar itu urusan lain, tapi apa yang dibuat oleh Pak Gatot itu bisa menimbulkan gesekan- gesekan di masyarakat, apalagi bicara soal PKI. Sementara PKI itu sendiri menurut saya sudah fosil, narasi usang. Jadi saya kira ini kontraproduktif. Sebagai mantan panglima, apa yang dilakukan Gatot tidak benar," pungkasnya. [Tp]