telusur.co.id - Brigade Ezzeddine Al Qassam, sayap militer Hamas, merespons serangan udara luas Israel dan mengumumkan, pemukim Yahudi diberi waktu dua jam untuk meninggalkan Ashkelon.
Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obeida, Selasa (10/10/23) di hari keempat operasi Badai Al-Aqsa, memberikan waktu dua jam kepada pemukim Yahudi untuk meninggalkan Ashkelon, sebelum distrik itu dibombardir.
"Membalas kejahatan musuh yang telah mengusir paksa kami dari sejumlah lokasi di Jalur Gaza, maka kami memberi waktu dua jam kepada pemukim Zionis, di Ashkelon, untuk meninggalkan distrik itu. Kami sudah memperingatkan, dan tanggung jawab bukan di kami," kata Abu Obeida, dikutip Pastoday.
Sebelumnya, Hamas meminta masyarakat Palestina di Tepi Barat dan penduduk Arab di Wilayah pendudukan tahun 1948, untuk bangkit melawan Rezim Zionis Israel dan membela Al Quds.
Selain itu, gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas juga meminta masyarakat Muslim dunia untuk menunjukkan dukungan terhadap Al Quds secara serentak pada hari Jumat depan.
Operasi perlawanan Badai Al Aqsa dilancarkan oleh Brigade Al Qassam bersama kelompok-kelompok perlawanan Palestina lainnya untuk membela Al Quds.
Selama operasi perlawanan ini berlangsung, sampai sekarang ribuan orang Israel dikabarkan tewas, dan lebih dari 2.000 lainnya terluka. [Tp]