telusur.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) tengah fokus pada pembebasan lahan proyek normalisasi Ciliwung untuk tiga Wilayah di Jakarta Timur. Targetnya, normalisasi Ciliwung ini dapat rampung pada 2024 mendatang.
“Jadi pokoknya kita sampai 2024 fokus dulu di Cililitan, Rawajati sama Cawang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin di Jakarta, Senin (31/7/23).
Ika mengatakan, pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Ciliwung ini menjadi tugas Pemprov DKI Jakarta. Berbeda dengan proyek sodetan Ciliwung yang pembebasan lahannya dilakukan oleh Kementrian PUPR.
“Kalau di normalisasi Ciliwung pembebasan lahannya Pemprov DKI, fisiknya kementerian. Kalau di sodetan provinsi DKI cuman koordinasi, penetapan lokasi, nah tapi pembebasan lahan dan fisiknya ada di kementerian," ujar Ika.
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) tancap gas lanjutkan proyek normalisasi sungai Ciliwung yang sempat berhenti beroperasi di era Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanah Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Roedito berdalih, terjadi kendala saat proses pembebasan lahan, salah satunya pada bidang tanah di Kelurahan Cawang.
Karena, ada satu bangunan musala di Gang Arus Cawang yang belum bisa dibebaskan lahannya lantaran berada di atas tanah wakaf.
"Ada kendala di Gang Arus Cawang, tinggal musala (yang belum dibebaskan) karena untuk tanah wakaf harus dikoordinasikan dengan Kementerian Agama," kata Roedito saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/12/22).
Saat ini, lanjutnya, pembebasan lahan di Cawang telah berjalan 98 persen atau setara 13.182 meter persegi dengan anggaran Rp104 miliar. Dengan kendala tersebut, masih ada 2 persen bidang lahan dengan luas sekitar 260 meter persegi di Cawang yang belum dilakukan pembebasan lahan.
"Untuk Rawajati kendala nya adalah alas hak tanah, yaitu tanah garapan. Jadi, kami Dinas SDA harus berkoordinasi dengan instansi terkait antara lain BPN, kepolisian dan kejaksaan," ungkap Roedito.
Sejauh ini, lanjut Roedito, proses pembebasan lahan di Rawajati masih separuh dari target pemetaan bidang. Pembebasan pada lahan yang terkendala tersebut masih dilakukan penelitian berkas.
Sementara itu, normalisasi Sungai Ciliwung jadi salah satu program pengendalian banjir yang baru-baru ini disorot Presiden Joko Widodo.
Dalam peresmian Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, Jokowi menginstruksikan Pj Gubernur Heru untuk mempercepat proses normalisasi sungai.
"Kalau normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta dilakukan, akan sangat konsistensi. ITu yang saya sampikan ke Gubernur DKI agar benar-benar terus dilakukan," ujar Jokowi, Jumat (23/12/22). [Fhr]