telusur.co.id - Mantan pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) Scott Ritter mengakui bahwa Barat percaya Rusia akan memenangkan perang dengan Ukraina.
Pejabat Ukraina memandang kegagalan Barat untuk menyediakan pesawat tempur F-16 tepat waktu sebagai alasan utama kegagalan serangan balik negara ini terhadap pasukan Rusia. Tetapi Scott Ritter, mantan perwira intelijen Amerika Serikat menilai ladang ranjau dan tembakan hebat tentara Rusia sebagai alasan utama kegagalan serangan balik tersebut.
Dikutip dari Parstoday, Senin (24/7/23), mantan pejabat intelijen AS, Scott Ritter mengatakan bahwa serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia terjebak di kubangan lumpur musuh.
Scott Ritter menilai Rusia akan menjadi pemenang yang menentukan dalam perang Ukraina.
"Dunia Barat secara praktis percaya bahwa Rusia bukan hanya tidak akan kalah dalam perang Ukraina, tetapi akan memenangkannya," ujar Ritter.
Ritter mengakui bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden tahu betul bahwa Kyiv tidak akan pernah bisa melakukan serangan balik yang efektif.
Mantan perwira badan intelijen AS ini menegaskan bahwa otoritas negara ini mengangkat isu bahwa AS tidak memiliki jet tempur dan amunisi untuk dikirim ke Ukraina.
Penilaian analis militer menunjukkan bahwa Ukraina akan segera kehilangan kesempatan untuk menembus garis pertahanan Rusia. [Tp]