telusur.co.id - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menargetkan merekrut 10 juta pemilih hingga 2023 mendatang. Karena itu, Partai Gelora akan menuntaskan pengembangan organisasi dari tingkat daerah (DPD) dan cabang (DPC) pada Desember 2020.

 

"Kita akan melakukan rekrutmen anggota secara masif dan terbuka hingga April 2023 dan mencatatkan 10 juta anggota di tingkat provinsi, kabupaten/kota," kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia saat membuka Rakornas Kehumasan Nasional Partai Gelora Indonesia secara digital, Sabtu (18/7/2020).

 

Setelah mendapatkan pengesahan pada 2 Mei 2020 lalu, menurut Mahfuz, Partai Gelora Indonesia saat ini memasuki tahapan pengembangan struktur organisasi, yakni memenuhi struktur dari tingkat provinsi (DPW), daerah (DPD) hingga kecamatan (DPC).

 

"Sekarang kita memiliki 30 pengurus DPD, 2836 tingkat DPC dan 130 kantor perwakilan luar negeri. Tersisa sekitar 40 persen, 60 persennya sudah selesai. Kita tuntaskan hingga Desember 2020, sehingga pengurus di tingkat semua eksis terbentuk," katanya. 

 

Mahfuz berharap seluruh DPW bisa memaksimalkan waktu selama tiga tahun kedepan, sebelum pelaksanaan Pemilu 2024 untuk merekrut 10 juta anggota, serta menuntaskan kepengurusan di tingkat kecamatan.

 

"Target ini tidak sederhana dan berat, tetapi banyak hal berat sudah kita lalui. Dan dengan kesungguhan, kerjasama dan tentu saja ditambah doa. Dua target ini bisa tercapai dan akan mempengaruhi semakin tingginya penerimaan terhadap Partai Gelora," katanya. 

 

Untuk mencapai target ini, Partai Gelora Indonesia akan memaksimalkan tiga hal, yakni awareness, knowledge dan terbangunnya product preference .

 

"Partai Gelora menerima banyak politisi yang berdatangan dalam dua bulan terakhir . Mereka punya ‘rumah’ ( partai ) yang dijalani, terikat dengan partai tersebut dan bukanlah partai ecek-ecek. Tapi karena merasa ada preference, merasa cocok mereka pun bergabung," ungkapnya.  

 

Mahfuz menegaskan, kegiatan 'GELORA DIGIFEST 2020' ini merupakan upaya Partai Gelora Indonesia sebagai partai digital yang mengusung budaya baru digitalisasi. 

 

Hal ini sebagai kesigapan Partai Gelora Indonesia dalam merespon perubahan sosial yang progresif, sistemik dan destruktif akibat pandemi Covid-19.

 

"Kita tidak ada pilihan, kecuali membangun budaya baru, meskipun bukan hal yang mudah. Nah, Gelora Digifest inilah respon Partai Gelora membangun budaya digital," katanya.

 

Pada November mendatang, Partai Gelora juga akan membuat kegiatan serupa bertema Digital Kolaborasi yang akan memperkenalkan kepengurusan dari tingkat DPN, DPW, DPD hingga DPC.  

 

"Saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 272 dan 175 juta pemilih, dimana sekitar 160 juta merupakan pemilih yang aktif di sosial media (sosmed). Kalau kita proyeksikan 2024, jumlah penduduk 285 juta, pemilihnya 196 juta, maka pengguna sosmed akan bertambah banyak. Mereka pemilih potensial, disinilah pentingnya kita beradaptasi dengan budaya baru," pungkasnya.