telusur.co.id - Partai Buruh yang dikomandoi oleh Said Iqbal mengaku belum memikirkan menggandeng para tokoh nasional. Hal ini termasuk sisi pendanaan partai yang lahir pada tanggal 5 Oktober 2021 ini.

"Sampai saat ini belum berfikir untuk menggantungkan partai ini pada tokoh tertentu, termasuk dalam pendanaan," kata Ketua Bidang Infokom dan Propaganda Kahar S Cahyono dalam "PHD Corner Episode Partai Buruh dan Dinamika Politik Tahun 2024", secara virtual, Kamis (21/10/21)

Ia menegaskan, partai Buruh adalah partai daulat rakyat. Artinya, partai Buruh bukan partainya cukong, partainya para elite hingga partai orang-orang yang memiliki uang banyak.

“Ini bukan partainya Iqbal, ini bukan partai pimpinan-pimpinan yang ada di partai Buruh, tapi ini partai semuanya dari partai kelas pekerjaan, partainya kaum petani, pedagang bahkan oleh supir-supir,” tegasnya. 

Kahar mengungkapkan, jika platform perjuangan partai Buruh sudah ditegaskan dalam konstitusi yaitu daulat rakyat.

“Ini partainya rakyat, partai yang tidak dikangkangi oleh elite, apalagi pemodal,” tutur Kamhar.

Kendati demikian, Kahar tetap mengapresiasi, masukan dari sejumlah pihak agar partai Buruh menggandeng sejumlah tokoh nasional.

“Sebagai partai akan kami lakukan dan itu menjadi masukan yang berharga bagi partai,” tandas Kahar.[Fhr