Pandu Riono: Pak Jokowi, Penanganan Covid-19 Jangan Lagi Diserahkan ke Pak Luhut dkk - Telusur

Pandu Riono: Pak Jokowi, Penanganan Covid-19 Jangan Lagi Diserahkan ke Pak Luhut dkk


telusur.co.id - Presiden Joko Widodo diminta untuk tidak tergoda selalu membagi-bagikan bantuan sosial atau bansos sendiri. Terlebih, pembagian dilakukan pada malam hari. Karena sudah ada instansi yang mengurusi pembagian bansos.

"Istirahat dong Pak @jokowi. Jangan tergoda untuk berbuat kebaikan di malam hari, sudah ada yang ngurusi bansos," imbau epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono, lewat akun twitternya @drpriono1, ditulis Jumat (16/7/21).

Pandu juga mengingatkan agar presiden tidak mengurusi sendiri orang sakit. Sebab, sudah ada tenaga kesehatan di puskesmas. 

"Jangan bagi-bagi obat keras pada orang yang tidak butuh. Kami hanya minta memimpin, jangan diserahkan lagi ke Pak Luhut dan kawan-kawan," cuit Pandu.

Di kicaun selanjutnya, pria yang yang menyebut dirinya 'Juru Wabah' itu mengingatkan Presiden Jokowi untuk pengendalian obat serta perbaikan sektor hulu, jangan terlalu mempercayakan kepada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).

"Pak @jokowi, Pandemi tidak bisa dikendalikan dengan pembagian obat yang diatur KPC-PEN. Hanya dengan upaya yang konsisten menekan penularan dan genjot vaksinasi, bisa diikhtiarkan pandemi terkendali. Fokus di Hulu, seperti disarankan @BudiGSadikin. Kita percayakan @KemenkesRI, bukan KPC-PEN," tulisnya.

Presiden Jokowi, Kamis (15/7/21) malam, blusukan ke rumah warga di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tiba di lokasi sekitar pukul 20.52 WIB, ia memberikan langsung bantuan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Malam hari ini saya berada di Kampung Sunter Agung dalam rangka mengawali pemberian sembako kepada masyarakat yang ini nanti akan diberikan menyeluruh. Yang sudah kita siapkan 200.000 ton beras yang akan disalurkan nanti dari KaBulog," ujar Presiden seusai blusukan, seperti disitat dari setkab.go.id, Jumat (16/7/21).

Berbusana jaket model warna cokelat, Presiden mendatangi satu per satu rumah warga. Paket sembako dibungkus dalam tas kain berwarna merah-putih dengan logo Sekretariat Kepresidenan. Isinya beras. Beras ini merupakan bansos tambahan untuk penerima bantuan sosial tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Selain paket sembako, Presiden juga membagikan paket obat dan vitamin untuk masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Sebelumnya, pada Kamis (15/7) pagi Presiden meluncurkan pembagian obat isoman gratis untuk rakyat tersebut di halaman Istana Merdeka.

"Pada awal ini kita akan membagikan 300.000  paket obat itu. Kemudian nanti minggu depan akan diteruskan untuk paket kedua 300.000 yang berikutnya," kata Jokowi.

Dia berharap berbagai bansos untuk masyarakat, baik bantuan sembako maupun bantuan paket obat-obatan, bisa membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

"Kita harapkan dengan pembagian sembako dan juga paket obat-obatan serta vitamin dan suplemen itu masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” kata Presiden.[Fhr]


Tinggalkan Komentar