telusur.co.id - Rencanan penambahan posisi wakil menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo menunjukan bahwa menteri yang dipilihnya tidak miliki kemampuan mempuni.
Demikian pendapat Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Amanat Nasional, Saleh Daulay kepada wartawan, Minggu (10/11/2019).
"Penambahan Wamen ini seakan-akan mengindikasikan bahwa menteri yang diangkat tidak sepenuhnya kapabel di bidangnya. Karena itu, perlu Wamen untuk melengkapinya," kata Saleh .
Menurut pandangannya, dia tidak melihat urgensi dari penambahan Wamen di Kabinet Jokowi. Terlebih hingga saat ini pos kementerian yang sudah diisi Wamen pun belum menunjukan prestasinya.
"Saya tidak melihat adanya urgensi posisi Wamen di dalam jajaran kabinet Jokowi. Sejauh ini, kementerian yang memiliki posisi itu pun juga belum menunjukkan kelebihannya dibandingkan yang tidak memiliki Wamen. Semua biasa saja, belum ada yang luar biasa," kata anggota Komisi IX DPR RI itu.
Dia berharap agar isu penambahan Wamen ini tidak dijadikan ajang bagi-bagi kursi. Sebab, Saleh menilai dukungan politik pemerintah di parlemen sudah sangat cukup.
"Semoga saja, rencana penambahan wamen itu bukan dimaksudkan untuk mengakomodasi para pihak yang dinilai berkontribusi pada Pilpres lalu," kata dia.
"Sebab, secara kalkulatif, dukungan politik pemerintah di parlemen sudah sangat cukup. Kalaupun tidak ada politik akomodatif, situasi politik di parlemen diperkirakan akan tetap stabil." [ipk]