telusur.co.id - Tokoh nasional Rizal Ramli belum yakin dengan statemen Jokowi, terkait tidak ada niat untuk maju tiga periode.
Menurut Rizal, pernyataan presiden sering berubah-ubah, tidak sesuai dengan yang diucapkan.
'Soal 3x, ada bantahan resmi dari Mas @jokowi. Masalahnya adalah track record antara ucapan versus tindakan yang sering bertolak belakang. Yo ra percaya.. Maaf geh omongane sering kewolak walek terus piye le arep percoyo," ujar Rizal Ramli dalam twitternya @RamliRizal, Selasa (16/3/2021).
Ekonom senior itu menyarankan kalau ucapan Jokowi harus ditulis di atas materai.
Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, menegaskan, ucapan Jokowi “tidak niat” untuk menjabat 3 periode. Menurutnya, pernyataan itu kurang tepat.
“Ini bukan soal minat dan tidak, UUD 1945 di atas presidan dan siapapun yang menjabat presiden wajib tunduk di bawah UUD,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya, Pasal 7 UUD NRI 1945 tegas menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
“Kalau mau diubah bisa saja, tapi untuk presiden yang akan datang,” ungkapnya, seraya meminta agar wacana ini dihentikan.
Memang kalau wacana masa jabatan tiga periode terjadi, maka kemungkinan presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono akan maju kembali.
Akan seru kalau dua tokoh bangsa ini bertarung di pilpres. Tetapi, presiden tiga periode akan membuat presiden layaknya seumur hidup. Selain itu, tidak sesuai amanat reformasi,.dimana dulu menolak kekuasaan yang lama jabatan presiden.(fir)