Ogah Komentar Soal Dugaan Korupsi Bansos DKI, Heru: Itu Sudah Lama, Tahun 2020 - Telusur

Ogah Komentar Soal Dugaan Korupsi Bansos DKI, Heru: Itu Sudah Lama, Tahun 2020

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Ist).

telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan berkomentar soal dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Heru menyebut, adanya dugaan korupsi bansos itu terjadi pada tahun 2020 atau pada masa Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Itu sudah lama tahun 2020, saya ngga tahu,” kata Heru di Ragunan, Jakarta Timur. Jumat (13/1/2023).

Ketika ditanya apakah akan memanggil pihak Pasar Jaya untuk memberikan klarifikasi atas dugaan kasus tersebut, Heru mengatakan, bahwa persoalan tersebut sudah selesai.

“Itu udah lama, saya ngga masuk ke arah situ. Tapi kan waktu itu udah selesai kan,” ucap Heru.

Lebih lanjut, Eks Wali Kota Jakarta Utara tersebut juga enggan berkomentar lebih jauh terkait disorotnya kasus itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Ya nggak bisa komentarin. Silahkan nanti dibahas ya,” kata dia.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan kabar kasus dugaan korupsi program bantuan sosial (bansos) Covid-19 Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun. 

Kabar dugaan penimbunan bansos tersebut disampaikan oleh pegiat media sosial, Rudi Valinka melalui akun twitternya @kurawa. Rudi menyebut beras itu tersimpan di gudang sewaan yang berlokasi di kawasan Pulogadung.

"Temuan Dugaan Korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 Triliun. Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik neh," ujar Rudi dalam akun twitternya @kurawa seperti dilihat pada jumat (13/1/23).

"Semua berawal dari info whistle blower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di Gudang sewaan di Pulogadung," sambungnya.

Ia menyebut pada 2020 silam, Dinas Sosial DKI Jakarta menunjuk tiga perusahaan untuk penyaluran paket sembako yaitu Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Adapun, nilai kontrak Perumda Pasar Jaya untuk penyaluran 11 tahap sebesar Rp2,85 triliun.

Dalam cuitan itu, @kurawa juga menyertakan kondisi beras yang ada di gudang penyimpanan bansos di Pulogadung. 

Yang di mana kondisi beras bansos yang menumpuk di gudang tampak menguning dan rusak.

"Setelah mendapatkan informasi lokasi gudang penyimpanan beras bansos milik perumda pasar jaya maka gue pun meluncur ke TKP lokasinya di kawasan Industri Pulogadung Jaktim, gudang ini konon disewa oleh Pasar Jaya sangat sunyi dan dijaga oleh security," cuit @kurawa.

"Dipastikan 100% kondisi beras bansos milik DKI ini rusak atau membusuk bahkan untuk hewan sekalipun sudah tidak layak," sambungnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar