telusur.co.id - Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, menyindir Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang kembali menyinggung keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan karantina wilayah (Lockdown). 

Menurut Fadli, Muhadjir seharusnya bicara sejak dulu saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pertama kali melontarkan usulan tersebut.

"Ini menteri seperti baru bangun tidur dan komentarnya salah waktu dan salah sasaran. Tak berguna," kicau Fadli dalam akun Twitternya, Jumat (8/5/20). 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan komentar Muhadjir telat 1,5 bulan. Pasalnya diskusi soal karantina wilayah ini dimulai pada Maret 2020.

Dalam sebuah diskusi, Muhadjir mengku heran heran dengan usulan karantina wilayah dari berbagai pihak. Ia menilai,  opsi tersebut memiliki risiko yang panjang termasuk pada perekonomian.

Muhadjir menyatakanb, jika lockdown diterapkan maka pemerintah harus menanggung seluruh biaya hidup masyarakat hingga hewan peliharaan. Ia pun menyebut hal konyol jika DKI Jakarta menerapkan kebijakan itu.

"Jadi kalau kami me-lockdown DKI, saudara bayangkan karantina wilayah DKI itu ada 9 juta penduduk DKI yang ditanggung makannya oleh pemerintah, kucing dan anjing juga ditanggung oleh pemerintah. Itu, kan, usulan paling konyol, tidak mungkin kami melakukan," ujarnya kemarin.

Karena itu, kata Muhadjir, pemerintah pusat memilih menerapkan sistem pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Lewat PSBB, pemerintah bisa melakukan pengetatan atau melakukan pelonggaran jika Covid-19 mulai mereda.[Fhr]