telusur.co.id - Surat kabar Amerika Serikat (AS) Wall Street Journal mengutip dua diplomat Mesir, melaporkan, Kairo, memperingatkan Israel, jika keamanan Mesir sampai terancam, maka pembalasan militer pasti dilakukan.
Wall Street Journal, Kamis (30/5/24) mengutip dua pejabat Mesir mengabarkan, ketika Israel beberapa minggu terakhir mulai menempatkan pasukan di sepanjang garis perbatasan selatan Gaza, pasukan Mesir sudah diperintahkan untuk membalas tembakan tentara Israel.
"Jika keamanan kami terancam, maka tidak diragukan pembalasan militer pasti kami lakukan," tegas Pemerintah Mesir memperingatkan Israel.
Ancaman para pejabat Mesir dilakukan setelah kemarin beberapa media Israel mengabarkan sebuah kejadian "tidak normal" di pintu penyeberangan Rafah, dan baku tembak tentara Israel dan Mesir.
Media-media Zionis mengklaim, tentara Mesir secara spontan menembaki pasukan Israel di pintu penyeberangan Rafah, Jalur Gaza.
Satu jam kemudian tersiar berita pasukan Mesir mengumumkan dalam baku tembak yang terjadi di pintu penyeberangan Rafah, seorang tentara Mesir terbunuh bernama Abdullah Ramadan, 22 tahun.
Seketika itu ketegangan dengan cepat meningkat di sepanjang garis perbatasan Mesir dan Jalur Gaza, di tengah desakan Israel untuk menggelar operasi militer darat luas di wilayah itu. [Tp]