telusur.co.id - Menteri Keamanan Domestik Israel, Itamar Ben-Gvir mengkritik keputusan Benjamin Netanyahu yang melarang orang-orang Yahudi memasuki Masjid al-Aqsa.
“Keputusan Netanyahu yang melarang orang-orang Yahudi memasuki Masjid Aqsa adalah kekeliruan besar dan justru akan meningkatkan ketegangan,” ujar Ben-Gvir, dilansir Al Alam, Rabu (12/4/23).
Media-media Israel memberitakan keputusan PM Benjamin Netanyahu sehubungan dengan Masjid al-Aqsa.
Menurut Kanal 12 Israel, Netanyahu telah memberi instruksi kepada polisi untuk mencegah orang-orang Yahudi memasuki Masjid al-Aqsa mulai Rabu 12 April hingga berakhirnya bulan Ramadhan.
“Pelarangan masuknya orang-orang Yahudi ke Masjid al-Aqsa hingga akhir bulan Ramadhan adalah rekomendasi dari para Komandan Keamanan Israel,” demikian diumumkan Kantor PM Israel.
Sementara itu, Tentara Israel telah memanggil pasukan cadangan di sektor pertahanan udara dan berencana menempatkan lebih banyak Iron Dome di seluruh Tanah Pendudukan.
Pekan lalu lebih dari 100 roket ditembakkan dari selatan Lebanon ke pemukiman-pemukiman Israel di utara Tanah Pendudukan. Iron Dome hanya mampu menghadang sebagian kecil dari roket-roket tersebut, sementara sisanya lolos dan menimbulkan kerugian di berbagai sektor.
Pada akhir pekan lalu, sejumlah roket dari arah Suriah juga menargetkan basis-basis Israel di Golan. Banyak pakar berpendapat, serangan-serangan ini adalah pemanasan untuk konfrontasi yang lebih luas melawan Rezim Zionis itu, yang akan menjadi bahaya serius bagi Tel Aviv. [Tp]