telusur.co.id - Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel dalam sebuah wawancara mengklaim bahwa keberadaan sejumlah sandera di tangan Hamas tidak akan menghalangi operasi militer Israel di Gaza.
Dalam wawancara dengan situs i24News, Senin (9/10/23), Gila Gamliel mengatakan, Israel tidak pernah menyaksikan serangan dan penyanderaan orang-orang Yahudi sebesar ini.
Gila Gamliel ditanya apakah keberadaan tawanan Israel, baik itu tentara maupun pemukim Yahudi di tangan Hamas, akan menghalangi operasi militer di Gaza atau tidak.
"Peristiwa semacam ini tidak pernah terjadi sepanjang sejarah Israel, seluruh upaya kami kerahkan untuk menaklukkan Hamas dan seluruh pasukannya. Masalah tawanan Israel, sama sekali tidak akan menghambat perang di Gaza," tegasnya.
Pada saat yang sama, Gila Gamliel membantah bahwa instansi-instansi keamanan Israel lemah dalam menghadapi operasi mengejutkan Hamas.
"Israel adalah negara yang sangat kuat," klaimnya.
Menurut data terbaru Brigade Ezzeddine Al Qassam, sayap militer Hamas, sampai saat ini ada 253 tentara, dan pemukim Israel yang disandera di Gaza, sementara nasib puluhan lainnya tidak jelas.
Pejabat Hamas mengatakan, pihaknya menyandera sejumlah banyak orang Israel, sehingga bisa membebaskan seluruh tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. [Tp]