telusur.co.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir Abdollahian yang sedang berkunjung ke Damaskus, ibu kota Suriah, Sabtu (14/1/23), mengadakan pertemuan dengan para pemimpin faksi Palestina. Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat poros perlawanan dan keamanan kawasan serta menghadapi segala ancaman Rezim Zionis Israel.
“Kami sangat mendukung poros perlawanan di depan pelemahan keamanan kawasan dan tidak akan membiarkan Zionis bermain-main dengan keamanan kawasan,” kata Menlu Iran, dalam sebuah pernyataan kepada wartawan tentang tujuan kunjungannya ke Suriah, seperti dilansir Al Alam, Minggu (15/1/23).
Mengenai hubungan Iran dengan Suriah dia mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai pembicaraan dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan pembicaraan ini bertujuan mengembangkan lebih banyak lagi kerja sama, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan, termasuk mengaktifkan sektor swasta dan bisnis di kedua negara.
“Kami berbicara tentang isu-isu regional, termasuk perkembangan di Palestina dan Ukraina, dan situasi di negara-negara di kawasan (Timteng). Di antara topik yang dibahas adalah dukungan internasional dan multilateral yang berkelanjutan untuk Suriah karena masalah yang masih ada di sebagian negara ini, keberadaan kelompok bersenjata dan teroris di sebagian wilayah Suriah, fakta bahwa sebagian Suriah masih diduduki oleh Amerika Serikat, dan pencurian minyak dan kekayaan Suriah,” urai Abdollahian.
Tentang pertemuannya dengan sejawatnya yakni Menlu Suriah, Faisal Al-Miqdad, dia menjelaskan, dalam pertemuan itu mereka membahas masalah bilateral terbaru.
"Dan kami berencana untuk bertemu dalam beberapa bulan mendatang. Undangan (presiden Suriah) Tuan Bashar Al- Assad akan direspons secepatnya, dan presiden kedua negara akan bertemu di Damaskus,” ungkap Abdollahian.
Ia menyebutkan bahwa penyusunan dokumen dan kesepakatan kunjungan ini merupakan salah satu topik dalam agenda kementerian luar negeri kedua negara.
Menanggapi pertanyaan tentang pertemuannya dengan perwakilan faksi-faksi Palestina di Damaskus, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, entitas Zionis sedang mengalami krisis keamanan, politik dan sosial yang berlapis.
"Perilaku perdana menteri entitas palsu (Zionis Israel) dan ancaman yang dia lontarkan, penyebabnya adalah kelemahan dan problematika yang ada di tanah-tanah pendudukan. Pertemuan kami dengan faksi-faksi Palestina bertujuan memperkuat Poros Perlawanan, memperkuat keamanan regional dan kemanan nasional Republik Islam Iran dan menghadapi segala ancaman dari entitas Zionis,” pungkasnya. [Tp]