telusur.co.id - Pemerintahan Joe Biden kembali memperpanjang program perlindungan untuk mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dan salah satu staf seniornya, Brian Hook. Pemerintah AS mengklaim bahwa mereka masih diincar oleh Iran. Hal itu sebagaimana dilaporkan Associated Press yang dikutip pada Kamis (12/1/23).

Pekan lalu, Kemenlu AS mengirim sejumlah nota terpisah kepada Kongres. Dalam nota-nota tersebut, Kemenlu AS mengumumkan bahwa ancaman terhadap mantan Menlu AS Mike Pompeo dan Brian Hook masih “serius”. Hook adalah Utusan Khusus Pemerintahan Trump dalam urusan Iran.

Bersama dengan Pompeo, Hook memimpin kampanye “Tekanan Maksimum” atas Iran, menyusul keluarnya Washington dari kesepakatan nuklir (JCPOA). Di saat bersamaan, Iran menganggap dua orang ini bertanggung jawab atas teror terhadap Komandan Pasukan Quds IRGC di Baghdad, Jenderal Qassem Soleimani dan Sahabatnya dari Irak Abu Mahdi Al Muhandis. Iran menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pembalasan.

Sejak Januari 2021, setelah Hook melepaskan jabatannya, ini adalah kali ke-10 Kemenlu AS memperpanjang program perlindungan untuk dirinya. Program perlindungan untuk Pompeo juga telah diperpanjang hingga 7 kali. Perbedaan ini lantaran Pompeo sebagai mantan Menlu secara otomatis berada di bawah program perlindungan hingga berbulan-bulan setelah melepaskan jabatannya.

Dalam surat Kemenlu AS ke Kongres yang ditandatangani John Bass disebutkan, ”Dengan ini saya menyatakan bahwa ancaman khusus terhadap mantan Menlu Mike Pompeo masih berlanjut.”

Surat serupa terkait Hook juga telah dikirim ke Kongres AS.

Sejak teror terhadap Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020 lalu, Kemenlu AS harus mengeluarkan biaya lebih dari 2 juta dolar per bulan untuk memberikan perlindungan 24 jam kepada Pompeo dan Hook. [Tp]