telusur.co.id - Direktur eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengkritik metode pembagian sembako Presiden Joko Widodo yang dilakukan di sembarangan tempat, khususnya di jalanan.
"Sangat rentan pada terjadinya kerumunan dan pengumpulan orang," ujar Ray dalam keterangnnya, Minggu (12/4/20).
Menurut Ray, jika metode itu yang dicontohkan presiden dalam membagi sembako, maka berpotensi membuat masyarakat keluar rumah atau ke jalanan.
" jika mereka mendapat informasi bahwa presiden akan melewati jalan umum mereka. Dan hal ini juga dapat mengundang terjadinya kerumunan," ingatnya.
Disisi lain, Ray juga mengkritik, cara Jokowi itu sangat bertentangan dengan anjurannya selama ini agar masyarakat menjaga jarak dan tidak perlu berada di luar rumah jika tidak ada hal yang amat sangat mendesak dan perlu.
"Saat yang sama juga kegiatan ini dapat mengundang resiko kepada presiden sendiri. Kita tidak tahu status para penerima, apakah sehat atau sedang mengalami sakit," ucap dia.
Selain itu, lanjut dia, tidak jelas pula apa tujuan pentingnya pembagian hadiah di tengah jalan kepada masyarakat, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
"Apakah ini hendak menyatakan bahwa presiden memiliki kepakaan pada derita masyarakat kecil, apakah presiden hendak membantu beban mereka dengan hadiah-hadiah itu, atau sebagainya," sindirnya.
Menurut Ray, dalam kondisi normal, mungkin tindakan ini bisa dilihat sebagai kedekatan publik dengan pemimpinnya. Tapi dalam keadaan darurat seperti sekarang, tindakan kebaikan dan kedekatan baiknya lebih ditingkatkan mutunya menjadi lebih kuat dan memiliki implikasi besar.
Oleh sebab itu, Ia menyarankan, lebih baik Jokowi fokus membuat kebijakan yang memastikan bahwa pandemi ini akan berlalu, dan masyarakat mendapat jaminan pangan selama wabah ini berlangsung.
"Lompatan seperti inilah yang sedang ditunggu masyarakat Indonesia sampai hari ini. Berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh presiden seperti belum terlihat implikasinya di tengah masyarakat," bebernya.
Salah satunya soal masih minimnya APD untuk para tenaga medis dan rapid test yang dinilai banyak orang masih jauh dari jumlah ideal. Langkah ini amat perlu agar kita terhindar dari musibah ini," tukasnya.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan obil RI 1 alias kendaraan dinas Presiden Joko Widodo membagi-bagikan sembako di tengah wabah corona.
Video yang viral di media sosial ini diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini pada Kamis (9/4/20).
Menurut penjelasan akun @jakarta.terkini, kejadian dalam video itu terjadi di kawasan Harmoni Jakarta Pusat, Kamis (9/4/20).
Tampak dalam video itu, sejumlah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengawal mobil RI 1 yang berhenti di depan para ojek online yang parkir.
Sekitar 5 anggota Paspampres berada di samping mobil bertugas menjaga jarak antara pengemudi ojek online dan mobil RI 1. Mereka memakai masker dan sarung tangan.
Salah satu Paspampres kemudian membuka bagasi mobil. Ia dengan cepat mengeluarkan kantong-kantong yang diduga berisi sembako.
Anggota Paspampres lain membantunya menyerahkan sembako tersebut kepada para pengemudi ojek online.[Fhr]