telusur.co.id - Koordinator TPDI dan Advokat Peradi, Petrus Selestinus menilai sikap tertutup pihak Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta terkait feasibility Study Formula E adalah bagian dari upaya sementara untuk tidak mau bersikap terbuka.

"Karena Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta masih melihat KPK sendiri masih jalan di tempat atau landai," tegas Petrus, Selasa (12/7/22).

Padahal, kata dia, antusias atau keingin tahuan masyarakat atas kinerja KPK dalam mengungkap dugaan korupsi dalam kasus Formula E sangat tinggi sekali.

Menurut dia, sikap KPK dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi Formula E, mulai mencurigakan karena pergerakannya sangat lamban, juga tidak transparan dalam mengupdate perkembangan jalannya penyelidikan, mengingat kasus dugaan korupsi ajang balap mobil listrik ini merupakan kasus yang sangat menarik perhatian publik. Terutama karena menyangkut nama Anies Baswedan yang disebut-sebut bakal Capres 2024.

"Publik tidak pernah tahu, karena KPK tidak pernah menjelaskan kepada publik, sudah berapa banyak saksi yang diperiksa dan dari kalangan mana saja. Apakah sudah ada hasil audit BPK RI atau belum dan apakah ada kendala secara politik dan secara hukum dalam mengungkap kasus Formula E yang menyeret nama Anies Baswedan," pungkasnya. [Tp]