KPK Geledah Kantor BI Rupiah Lemah, DPR: Nggak Ada Kaitannya - Telusur

KPK Geledah Kantor BI Rupiah Lemah, DPR: Nggak Ada Kaitannya


telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Mohamad Hekal menyesalkan pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo yang mencemaskan kondisi nilai tukar rupiah pasca penggeledahan dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini.

"Menurut saya nggak ada kaitannya (penggeledahan KPK terhadap BI)," kata Haekal kepada wartawan, Kamis (19/12/24).

Hekal menjelaskan, pelemahan kurs rupiah lebih dipengaruhi oleh kondisi politik global, terutama pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

"Memang pelemahan kurs terjadi secara umum karena penguatan dollar pasca pemilihan Trump," ucap Hekal.

Menurutnya, langkah yang mesti dilakukan BI selaku otoritas moneter dan fiskal, yaitu melakukan berbagai langkah antisipatif menghadapi kecenderungan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Bukan menunjuk atau menyalahkan pihak lain. Kita justru berharap BI untuk terus komitmen menjaga stabilitas rupiah," tegasnya.

Saat ditanya apakah pernyataan gubernur BI tersebut merupakan bentuk kepanikan, Hekal justru menyarankan agar orang nomor satu di BI itu untuk fokus saja memantau kondisi perekonomian global maupun domestik.

"Harusnya gak perlu ada yang panik, lebih intens memantau sentimen ekonomi saja terkait dengan geopolitik. Dan ini masih mendekati kurs asumsi makro APBN 2025. Tapi kita minta BI menjaga dan intervensi. Memang mayoritas kurs dikawasan Asia juga mengalami pelemahan," ujar Hekal.

Terakhir, eks Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu kembali mengingatkan agar Gubernur BI tidak mencampuradukkan urusan penegakan hukum dengan kondisi perekonomian nasional yang sama sekali tidak ada korelasinya.

"Jangan dikait-kaitkan dengan urusan KPK, itu kan cuma urusan CSR. Tidak berdampak pada ekonomi," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo, menganggap segala berita, dapat berpengaruh terhadap kondisi pasar, termasuk ke nilai tukar rupiah.

 

"Ada pertanyaan apakah ini (penggeledahan kantor BI) berpengaruh ke kondisi pasar? Segala berita itu akan berpengaruh kepada kondisi pasar ya, termasuk nilai tukar ya. Tentu saja demikian ya," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/24) 

Namun, Perry memastikan, pihaknya akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI akan memiliki perhatian khusus terhadap semua berita-berita yang berpengaruh kepada pasar.

BI, lanjut Perry, bisa melakukan intervensi pasar lewat berbagai cara. Mulai dari pembelian SBN hingga melakukan penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Tentu saja Bank Indonesia dengan berbagai berita-berita yang berpengaruh kepada pasar, termasuk nilai tukar, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar seperti yang tadi kami sampaikan melalui intervensi. Bisa melalui pembelian SBN dari pasar sekunder, termasuk langkah lain termasuk SRBI," katanya.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar