Korban Tewas Tentara Ukraina Capai 350,000, Ada 120.000 Lagi Kuburan Baru Digali - Telusur

Korban Tewas Tentara Ukraina Capai 350,000, Ada 120.000 Lagi Kuburan Baru Digali

Kuburan tentara di Ukraina. (Foto: MM).

telusur.co.id - Mantan penasihat di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon), Kol. Purn. Douglas McGregor, menyatakan bahwa lebih dari 120.000 kuburan baru telah disiapkan di Ukraina, setelah serangan balik angkatan bersenjata Ukraina.

“Ukraina telah dihancurkan, dan populasinya berkurang menjadi 19-20 juta,” kata MacGregor di blog YouTube-nya, seperti dikutip Al-Mayadeen, Selasa (15/8/23). 

Dia menambahkan bahwa korban (tewas dan luka) di pihak angkatan bersenjata Ukraina diperkirakan mencapai 350-400 ribu orang.

Dia menyebutkan ada gambar-gambar baru dari luar angkasa yang menunjukkan kuburan yang baru-baru ini digali untuk tentara Ukraina yang tewas selama serangan balik yang gagal.

MacGregor membenarkan perkiraan jumlah korban selama periode ini adalah sekitar 123.000 orang, dan bahwa ini adalah bencana yang harus diakhiri.

Media AS melaporkan bahwa Ukraina sedang menghadapi masalah besar, karena pertahanan Rusia yang dibentengi, yang sulit ditembus, selain penderitaan tentara Ukraina karena kerugian besar, yang memaksanya mundur.

Serangan Ukraina dimulai ke arah selatan Donetsk, Zaporozhye, dan Artyomovsk, pada 4 Juni, sementara serangan utama Angkatan Bersenjata Ukraina berfokus pada sektor Zaporozhye, tempat Kiev mengerahkan brigade tempur yang dilatih oleh NATO dan dilengkapi dengan peralatan Barat, termasuk tank Leopard Jerman.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina telah kehilangan 43.000 tentara sejak mereka memulai serangan Juni lalu.

Kementerian itu menyebutkan bahwa jumlah ini tidak termasuk korban luka yang dievakuasi ke rumah sakit Ukraina dan asing, tentara bayaran asing, dan personel militer yang tersingkir akibat serangan senjata jarak jauh dan berpresisi tinggi di area belakang.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan,  “Musuh tidak berhasil di semua lini pertempuran, sehingga semua upaya serangan balik dihentikan, dan musuh terpukul mundur dan menderita kerugian besar. Serangan balik Kiev gagal, dan tidak membuahkan hasil apapun.” “.

Pada 9 Juli, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa kecepatan serangan balik pasukan Ukraina “tidak seperti yang diharapkan”, dan “kita semua ingin ini terjadi lebih cepat. Setiap hari berarti kerugian di antara orang Ukraina.”

The New York Times melaporkan bahwa menurut pejabat AS dan Eropa, ada sekira 20 persen senjata yang dikirim Ukraina ke medan perang selama serangan balik itu rusak atau hancur. [Tp] 


Tinggalkan Komentar