telusur.co.id - Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami menyatakan, gugurnya dua orang penasehat militer Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, pada awal bulan ini, terbalas dengan tewasnya tujuh orang Zionis Israel dalam beberapa serangan balasan.
Dia menyebutkan bahwa rezim Israel berada dalam kondisi mengerikan karena terkepung dari semua sisi oleh Poros Perlawanan.
“Hari ini, rezim Zionis dihantam oleh rudal dari Suriah, Lebanon dan Jalur Gaza dan, pada saat yang sama, api kemarahan berkobar dari Tepi Barat,” ujarnya, seperti dikutip Fars, Rabu (19/4/23).
Menurutnya, Israel telah membangun tembok di sekelilingnya dan memantau mereka dengan sensor paling kuat dan bahkan seekor binatang pun tidak dapat melintasi perbatasan, tetapi “tangan tak terlihat” yang mempersenjatai Tepi Barat dan senjata otomatis modern telah sampai ke tangan orang Palestina.
Dia mengatakan bahwa dalam seminggu terakhir, Palestina telah melakukan 165 operasi yang setengahnya adalah penembakan, dan bahwa Israel membunuh dua orang Iran di Suriah, tetapi kehilangan tujuh Zionis dalam serangan oleh “pasukan tak terlihat”.
Dia juga menyebut Israel kini semakin terisolasi.
Penasihat militer IRGC Milad Heidari dan Meqdad Mehqani gugur dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel di pinggiran kota Damaskus beberapa pekan lalu.
Para pejabat Iran menegaskan Teheran berhak untuk menanggapi terorisme rezim Zionis Israel pada waktu dan tempat yang tepat.
Pemerintah Iran telah berulang kali mengecam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena bungkam di depan berlanjutnya agresi Israel terhadap Suriah.
Teheran menyebut serangan Israel terhadap penduduk sipil dan infrastruktur Suriah sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia, dan mengingatkan bahwa kelambanan Dewan Keamanan telah membuat Rezim Zionis makin bernyali untuk mempeluas agresinya.
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi memperingatkan bahwa pasukan Iran akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa jika Israel melakukan kesalahan terhadap Teheran.
Presiden Iran Sayid Ibrahim Raisi dalam pidato pada parade peringatan Hari Tentara Nasional di Teheran pada hari Selasa lalu memperingatkan rezim Zionis agar tidak mengambil tindakan militer sekecil apa pun terhadap Iran.
“Musuh, terutama rezim Zionis (Israel), telah menerima pesan ini bahwa langkah sekecil apa pun terhadap negara ini akan menimbulkan tanggapan keras dari angkatan bersenjata dan akan disertai dengan penghancuran Haifa dan Tel Aviv,” tegasnya.
Dia juga mengatakan bahwa pesan Angkatan Bersenjata Iran kepada AS ialah pasukan negara arogan ini harus meninggalkan kawasan Timteng secepat mungkin. [Tp]