Khilafatul Muslimin Klaim Tak Bertentangan dengan Pancasila, Polisi: Faktanya Kontradiktif - Telusur

Khilafatul Muslimin Klaim Tak Bertentangan dengan Pancasila, Polisi: Faktanya Kontradiktif

Penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja (foto: Ist)

telusur.co.id - Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja. Abdul Qadir diringkus di kantor pusat Khilafatul Muslimin yang berada di kawasan Lampung.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pimpinan Khilafatul Muslimin sempat mengklaim jika kelompoknya tak bertentangan dengan Pancasila. Namun penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian menunjukkan hal yang sebaliknya.

"Ada hal yang sangat kontradiktif tentang apa yang disampaikan pimpinan ormas Khilafatul Muslimin, yang menyatakan bahwa mereka tidak bertentangan dengan Pancasila," ujar Hengki, Selasa (7/6/22).

Terkait pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, kata Hengki, juga bukan pertama kali harus berurusan dengan pihak kepolisian. Sebelumnya ia pernah ditahan terkait kasus terorisme sebanyak dua kali.

"Tersangka yang kami amankan dalam kegiatan kali ini atas nama Abdul Qadir Hasan Baraja yang merupakan mantan napi terorisme dua kali ditahan, yaitu selama tiga tahun dan 13 tahun," jelasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus konvoi sepeda motor beratribut khilafah di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Seperti diketahui, video pemotor beratribut khilafah ini sempat viral di media sosial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, konvoi dengan atribut khilafah tidak dapat dibenarkan. Menurutnya hal tersebut merupakan pelanggaran berat.

"Segala upaya untuk mencoba mengubah Pancasila dengan ideologi tertentu merupakan sebuah pelanggaran berat," ujar Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/6/22).

Tim khusus yang dibentuk, kata Zulpan, timsus telah bergerak menyelidiki kasus ini. Timsus juga telah memiliki data terkait konvoi yang dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.

"Tim telah melakukan penyelidikan. Kita telah memiliki data, dan saaat ini tim akan mendalami," katanya. (Ts)


Tinggalkan Komentar