telusur.co.id - Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengatakan tuduhan radikalisme terhadap Din Syamsuddin oleh pihak tertentu tidak dapat dipercaya.
Sampai detik ini, KH Marsudi Syuhud mengaku belum bisa menemukan contoh kongkrit yang menggambarkan jika Din Syamsuddin adalah seorang yang radikal dalam bahasa lain "Tathoruf" sebagaimana di arahkan kepada sebuah kelompok yang "di stempel" radikal pada umumnya.
“Begitu pula ketika kata "radikal" yang di arahkan kepada sosok Din Syamsuddin, sebagai seorang Pemimpin "Jam'iyah almutathorifah". Hidung saya belum bisa membau bau itu sampai saat ini,” ujar KH Marsudi Syuhud dalam keterangan tertulisnya kepada telusur.co.id, Jumat.
“Apakah ini karena hidung saya lagi kena flu sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau telinga saya yang " Kopoken" sehingga belum bisa mendengarkan statement Pak Din yang masuk kategori radikal.”
Karena itu, agar tuduhan ini tidak disebut fitnah, maka, KH Marsudi Syuhud minta kepada pihak-pihak yang mempunyai data keradikalan Din Syamsuddin dan yang terutama pihak-pihak yang melaporkan beliau harus menyampaikan ke publik, bentuk radikal apa yang beliau lakukan.
Selama ini, KH Marsudi Syuhud dengan Din Syamsuddin bersama-sama memasarkan Islam "wasatiah", Islam Rahmatan lillalamin yang tidak hanya di Indonesia namun di International, di forum tokoh dunia baik di Vatican bersama Holy Pop Fraciscus atau tokoh tokoh seluruh Agama di banyak even Dunia.
“Mohon sekali lagi agar kiranya pihak yang menyampaikan bahwa beliau radikal kiranya bisa membuktikan hal tersebut. Jangan sampai hal ini di anggap memfitnah, dan bahkan bisa kena jerat hukum sendiri,” tandasnya. [ham]