telusur.co.id -Anggota Komisi IX DPR dari fraksi PDIP, Rahmad Handoyo menganggap wajar bila Presiden Jokowi marah setelah mengetahui penanganan Covid-19 di Indonesia memburuk.
"Wajar bentuk kekecewaan dan kemarahan presiden selaku pemimpin tertinggi yang membawahi anak buahnya baik di kabinet, gugus, kemudian kepala daerah dan semua masyarakat," ujar Rahmad kepada wartawan, Selasa, (1/12/20).
Rahmad menilai, kemarahan Jokowi itu hendaknya menjadi cambuk bagi semua pihak untuk konsolidasi perang melawan Covid-19.
"Ini menjadi cambuk buat kita bersama untik konsolidasi perang melawan corona. Ini artinya corona masih jauh dari proses pengendalian, sehingga butuh kerjasama ssmua pihak," tegasnya.
Rahmad berharap, pemerintah daerah tetap dapat bersinergi dengan pusat untuk memerangi covid-19. Rahmad menekankan, agar kepala daerah tidak menghindar jika di wilayahnya masih terdapat kerumunan.
"Kita berfikir kedepanya, kita harus bersatu kembali," paparnya.
Tidak hanya itu, legislator asal Jawa Tengah (Jateng) ini meminta, agar semua pihak dapat terus menegakkan protokol Covid-19.
"Harus ada langkah tegas, tegakkan wibawa protokol kesehatan di wilayah PSBB. Yang melanggar sikat semua tertibkan tanpa pandang bulu," tutur Rahmad.
Rahmad juga mendesak, agar para tokoh agama hingga politik bergandengan tangan dalam rangka perang melawan covid-19.
"Saya kira para tokoh dapat menjadi teladan bagi pengikutnya dan bagus untuk perang melawan covid-19," tandas Rahmad.[Fhr]