telusur.co.id - Polemik pencopotan Marullah Matali dari jabatan Sekda DKI Jakarta masih belum usai sampai saat ini.
Ketua Umum Ormas Pengacara Jawara Bela Umat (Pejabat), Eka Jaya mengatakan, dirinya akan mengerahkan massa untuk menggeruduk Balai Kota Jakarta. Ia menganggap, pencopotan Marullah telah membuat warga Betawi kecewa dan gusar.
"Pencopotan Marullah Matali dari posisi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) DKI membuat warga Betawi sangat kecewa dan gusar," kata Eka dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/12/22).
Eka menegaskan, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono tidak boleh semena-mena atau seenaknya dalam melakukan pencopotan jabatan. Pasalnya, kata dia, yang dicopot adalah putra Betawi.
"Harus ada etika. Saya merasa di sini tidak ada keadilan. Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada itu, gubernur DKI mengganti Sekdaprov dengan pelaksana tugas," kata Eka Jaya.
Diakuinya, Ormas Pejabat akan mengerahkan ratusan anggota untuk menggeruduk Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta pada Jum't (9/12/22) mendatang.
Menurutnya, aksi massa dilakukan agar Pj Gubernur DKI Jakarta tidak semena-mena mengganti para pejabat eselon yang sudah bekerja dengan baik.
Setidaknya, kata Eka, ada 300 orang anggota Pejabat yang akan menggeruduk Balai Kota ditambah beberapa ormas dan elemen masyarakat lain.
Diberitakan Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal pro dan kontra pencopotan Marullah Matali dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda). Heru meminta pencopotan tersebut tidak disalahartikan.
Menurut Heru, peran Marullah dibutuhkan untuk menyiapkan agenda-agenda bersekala besar nantinya.
"Jadi jangan disalahpahamkan. Saya membutuhkan Pak Marullah dalam skala yang lebih besar," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Senin (5/12/22). [Fhr]