telusur.co.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, pihaknya melakukan dua cara untuk mengurai kemacetan yakni dengan sistem buka tutup dan sistem contraflow. Hal ini disampaikan Kapolda saat meninjau Kesiapan Pos Terpadu KM 29 Cikarang Utama.
“Untuk mengurai kemacetan yang berada di wilayah Polda Metro Jaya, yang pertama kita melakukan buka tutup di jalan layang tol MBZ ketika pertemuan antara arus layang dan arus tol biasa. Kemudian yang kedua ketika arus bawah juga penuh maka kita melakukan contraflow mulai dari KM 28 dan KM 47 itu yang sifatnya situasional,” ujar Fadil, Kamis, (28/4/22).
Fadil menegaskan, jadwal one way harus terus disampaikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat menyesuaikan waktu jika akan menuju ke timur atau sebaliknya.
“Masyarakat yang dari Bandung menuju ke Jakarta atau dari wilayah Cikampek menuju Jakarta agar tidak terganggu, misalnya dari Bandung berarti harus berangkat jam 1 atau jam 2 sehingga ekornya sudah lepas dari gerbang tol KM 47 sebelum jam 17.00 WIB,” jelasnya.
Menurut Fadil, hingga kini pelaksanaan operasi pengamanan mudik operasi ketupat Jaya di wilayah hukum Polda Metro Jaya berjalan lancar. Belum ada kecelakaan atau gangguan yang berarti.
“Tadi pagi sempat ada kendaraan mogok saja, tapi karena anggota sudah terlatih langsung dilakukan penderekan sehingga bisa diatasi dengan cepat. mudah-mudahan cuaca mendukung kemudian masyarakat disiplin sehingga kita mampu meminimalisir angka kemacetan akibat volume kendaraan yang akan melaksanakan mudik membengkak secara tiba-tiba,” katanya.
Petugas yang ada di pos Pos Terpadu KM 29 Cikarang Utama disiagakan sebanyak 30 anggota termasuk didalamnya tim pengurai kemacetan sebanyak 20 orang. Namun, ucap Fadil, setiap saat pihak kepolisian juga melakukan pemantauan melalui kamera CCTV.
“Kita bisa pantau melalui CCTV baik volume maupun speed atau kecepatan kendaraan. Jika dia merah maka sistem akan memberitahu kita sehingga kita perlu mengambil langkah-langkah. Mudah-mudahan situasi ini terus bisa terkendali sampai dengan puncak arus mudik tanggal 29 dan 30 (April) diperkirakan puncaknya itu lusa dan besok Jumat dan sabtu,” harapnya.
Sementara, sambung Fadil, berdasarkan data statistik kendaraan yang meninggalkan Jakarta hari ini dan kemarin mencapai sekitar 74 ribu kendaraan. Bila ditotal, mulai dari H-7 ada sekitar 90 ribu kendaraan yang meninggalkan Jakarta. Apabila dikalikan dengan jumlah orang di dalam mobil masing-masing 4 Berarti sekitar 3,6 juta orang telah meninggalkan Jakarta.
“Menurut statistik survei kemenhub, orang yang akan meninggalkan Jakarta dengan menggunakan kendaraan roda empat itu sekitar 7 juta. Artinya sudah ada separuh lebih masyarakat yang meninggalkan jadi sisa waktu tiga sampai empat hari ke depan ini mudah-mudahan sesuai dengan apa yang menjadi prediksi dari Korlantas dengan Kementerian Perhubungan,” terangnya. (Ts)