telusur.co.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kepemimpinan Indonesia di masa depan sangat menentukan nasib bangsa Indonesia. Menurutnya, hal itu bukan tentang siapa yang akan memegang tampuk presiden berikutnya. Namun, lebih kepada mampu atau tidaknya untuk bekerja dengan apa yang sudah dimulai saat ini.
Hal itu Jokowi saat Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-78 RI di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/23 ).
“Berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu adalah nafas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint tapi yang harus kita lakukan adalah lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas,” ujar Jokowi.
Selain itu, berdasarkan data International Institute for Management Development (IMD), daya saing Indonesia di 2022 naik dari peringkat 44 menjadi 34. Menurutnya, ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia. Adapun pembangunan dari desa pinggiran dan daerah terluar yang pada akhirnya mampu memeratakan ekonomi Indonesia dengan dana desa yang telah digelontorkan mencapai total Rp539 triliun dari tahun 2015–2023.
“Konsistensi reformasi struktural terutama penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum dan pencegahan korupsi. Semua itu menjadi modalitas kita untuk meraih kemajuan,” ujarnya.
Dia melanjutkan, bahwa menantang Indonesia ke depan tidak mudah. Sebab, pilihan kebijakan akan semakin sulit sehingga dibutuhkan keberanian dan kepercayaan. Untuk mengambil keputusan yang sulit dan keputusan yang tidak populer.
“Oleh sebab itu menurut saya, pemimpin itu harus punya kepercayaan publik karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu. Bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Jokowi, seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa. Oleh karena itu, ia pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada banyak pihak.
“Oleh sebab itu saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, para ulama Tokoh agama Tokoh masyarakat dan Pemimpin Adat, kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan dan awak media, kepada partai politik, politisi, aparat pemerintah dan TNI Polri, serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan selama ini,” pungkas Jokowi. [Tp]