Joe Biden Peringatkan Iran untuk Tidak Ikut Campur Tangan di Palestina - Telusur

Joe Biden Peringatkan Iran untuk Tidak Ikut Campur Tangan di Palestina

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi. (Foto: AP).

telusur.co.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Iran untuk “berhati-hati” menyusul peristiwa serangan Hamas terhadap Israel belakangan ini.

Dikutip Rai Al Youm, sembari menyinggung bantuan yang dikirim AS ke Israel dan menyebutkan bahwa armada kapal induk AS dipindahkan ke wilayah tersebut, Biden, Rabu (11/10), mengaku mengingatkan Iran: "Berhati-hatilah.”

Intelijen AS menyatakan bahwa para pemimpin Iran terkejut dengan serangan Hamas terhadap Israel, kata sumber kepada NBC News, tapi pemerintahan Biden belum membuat kesimpulan yang pasti.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada hari Selasa (10/11/23) bahwa Iran “terlibat” dalam serangan itu karena mendukung Hamas selama beberapa dekade.

Presiden AS menyampaikan pernyataannya tersebut pada hari Rabu (11/10/23) di meja bundar para pemimpin Yahudi di Gedung Putih. Acara antisemitisme dijadwalkan sebelum serangan Hamas terjadi, namun suasananya menjadi berbeda setelahnya.

Biden juga mengaku berbicara lagi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (11/10/23) pagi di mana dia berpesan bahwa Israel harus beroperasi sesuai aturan perang.

“Saya sudah mengenal Bibi (nama panggilan Netanyahu) selama lebih dari 40 tahun. Kami memiliki hubungan yang sangat jujur. Saya mengenalnya dengan baik,” kata Biden.

“Satu hal yang saya katakan adalah sangat penting bagi Israel, di tengah kemarahan dan frustrasi yang ada, untuk bertindak berdasarkan aturan perang. Dan ada aturannya,” tambahnya.

Biden mengaku yakin pemerintah Israel melakukan segala daya untuk menyatukan negara ini dan AS melakukan segala daya untuk memastikan keberhasilan Israel.

Dia menyebut serangan para pejuang Palestina sebagai “kampanye kekejaman murni.”

“Saya berpendapat ini adalah hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust,” pungkas Biden.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut blokade total dan pemboman Israel di Jalur Gaza sebagai respons yang tidak proporsional dan sama dengan “pembantaian, namun dia menyatakan lagi tawaran Ankara untuk menengahi konflik.

Dengan tawaran mediasi Ankara, Erdogan dan menteri luar negerinya melakukan kontak dengan kekuatan regional, AS dan lain-lain. Namun utusan Israel untuk Ankara mengatakan masih terlalu dini untuk membahas mediasi. [Tp]


Tinggalkan Komentar