Jika Demokrat Keluar dari Koalisi, Surya Paloh: Saya Pasti Tidak Gembira - Telusur

Jika Demokrat Keluar dari Koalisi, Surya Paloh: Saya Pasti Tidak Gembira

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. (Foto: Antara).

telusur.co.id - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan dirinya bakal tidak gembira jika Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) akibat kabar soal keputusan mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal capres- cawapres pada Pilpres 2024.
 
"Saya pasti tidak bergembira menerima suatu kabar seperti itu. Kenapa? karena harapan kita bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan bersama itu pasti sikap NasDem," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam.
 
Paloh mengungkapkan dirinya terus mengharapkan agar Koalisi Perubahan bisa bertahan untuk menghadapi Tahun Politik 2024.
 
"Insya Allah apa yang terbaik, kenapa kita paksakan bubar kalau memang dia bisa bertahan baik, bagus, berkembang, syukur, apa yang direncanakan bisa tercapai, ini kan suatu ridho yang bagus," ujarnya.
 
Paloh sebelumnya mengatakan kemungkinan untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 ada, namun belum terformalkan.
 
"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa, jadi kita tunggu perkembangan satu dua hari ini," ujarnya.
 
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
 
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Riefky dalam siaran pers Demokrat yang diterima di Jakarta, Kamis (31/8/23).
 
Riefky menyebut Anies mengkhianati apa yang telah ia sampaikan bahwa dirinya memilih Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai bakal cawapres.
 
"Termasuk, pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh bakal capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," imbuh dia.
 
Dalam siaran pers tersebut, Riefky mengungkapkan bahwa sejatinya Anies telah memilih AHY sebagai bakal cawapres. Riefky menyebut Anies telah menyampaikan kepada AHY terkait keinginannya itu.
 
Namun pada Selasa (29/8/23) malam, di NasDem Tower, Jakarta, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies.
 
Sehari kemudian, sambung dia, pada Rabu (30/8/23) Anies secara langsung menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sebagai parpol yang tergabung dalam KPP. [Ant]


Tinggalkan Komentar