telusur.co.id - Pakar Politik Siti Zuhro mengingatkan, kalau Indonesia ingin maju, maka pada kompetisi kontestasi nasional 2024 nanti, maka tidak boleh lagi mengulang blunder atau kesalahan paktek distorsif pemilu-pemilu sebelumnya.
"Jangan sampai ada orang internasional mengatakan pemilu belum selesai, baru mulai, sudah tahu hasilnya. Jangan lagi ada penilaian seperti itu, ini sangat serius," kata Siti Zuhro dalam diskusi Empat Pilar MPR bertajuk 'Menebar Nilai Kepahlawanan dalam Kontestasi Politik Nasional' di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/11/21).
Oleh karena itu, kata dia, yang perlu ditekankan ke depan adalah rakyat melakukan head hunter, calon-calon yang betul-betul merepresentasikan kemajemukan Indonesia.
"Jadi masyarakat Indonesia itu majemuk, negara ini negara besar, penduduknya luar biasa majemuk, jangan sampai hanya ditawari itu lagi-itu lagi," tegasnya.
Menurutnya, yang akan jadi pemimpin haruslah orang yang paham memimpin Indonesia, punya kapasitas untuk mengeksekusi.
"Jngan-jangan sudah dilantik ngerangkul oligarki ekonomi, jadi capek kita," ungkapnya.
"Kita cari sosok yang mampu, jangan cari sosok yang menimbulkan polemik. Sudah tahu dia menimbulkan polemik, dicalonkan melulu, ini kesalhan kita bersama," sambungnya.
Karenanya, lanjut dia, semakin banyak calon, maka itu berarti representasi penduduk yang majemuk. Kalau tidak terrepresentasikan, maka bisa jadi ada ancaman terhadap disharmoni. Jadi masyarakat yang harmonis menjadi tidak harmonis, karena mereka merasakan calon-calon itu tidak ada.
"Biar saja dicalonkan, ada lima atau enam pasangan, toh nanti terpilih sendiri, baru mereka tahu, oh iya calon saya memang tak sehebat itu," urainya.
Dia mengingatkan, Pilpres ke depan jangan lagi kita dihadapi dengan dua pasangan calon.
"Biarlah sesuai dengan kemajemukan kita muncul beberapa pasangan calon, seperti tahun 2004-2009, jadi biar saja, tidak apa-apa, kita jadi kita merasa, ada calon dari Jawa Barat, calon dari mungkin Kalimantan, Sulawesi, terserah dari manapun," pungkasnya. [Tp]
Jangan Sampai Masyarakat Ditawarkan Calon Pemimpin Itu Lagi - Itu Lagi

Pakar politik, Siti Zuhro. (Foto: telusur.co.id/Bambang Tri).