telusur.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta buka suara terkait dicabutnya layanan JakWIFI di beberapa lokasi wilayah Ibu Kota.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kominfontik DKI Jakarta, Raides Aryanto memberikan penjelasan terkait dicabutnya layanan JakWIFI di beberapa wilayah Jakarta. Ia mengungkapkan, hal tersebut lantaran anggaran untuk program tersebut dikurangi.
"Bukan dihilangin. Saya ulangi, titik JakWIFI itu menyesuaikan dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Artinya karena pengurangan anggaran, jadi kuantiti berkurang," kata Raides di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/1/23).
"Dari usulan anggaran kita itu 3.500 titik, sesuai dengan tahun lalu itu, pas finalisasi anggaran akhirnya ditetapkan angkanya sehingga terjadi penurunan," sambungnya.
Raides pun menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan Rp174 miliar buat 3.500 titik JakWIFI. Namun, katanya, dalam pembahasan APBD 2023, Pemprov DKI dan DPRD menyetujui anggaran JakWIFI sekitar Rp56 miliar.
"Pengurangan anggaran itu berkurang secara kuantiti, tentu yang merasa selama ini kok berkurang, alat aksesnya tentu menurun, tapi tidak hilang, tetap ada di tiap RW semua kita siapkan akses poinnya," terangnya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi berkala layanan JakWIFI pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
Meski titik JakWIFI berkurang, Raides memastikan akses JakWIFI tetap ada di masing-masing RW di wilayah Jakarta.
"Selama 12 bulan akses internet masyarakat tetap ada. Jadi semua titik di masing masing RW itu tetap ada, cuman berkurang, bukan berarti nggak ada," tandasnya. [Fhr]