telusur.co.id - Juru bicara pasukan elit Iran Koprs Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Ramezan Sharif mengatakan, pihaknya menekankan tingginya kemampuan militer dan kekuatan pencegahan Iran, dan memastikan tidak ada musuh yang berani melakukan operasi militer terhadap negara republik Islam ini.
Hal itu dikatan Brigjen Ramezan Sharif dalam sebuah acara di Provinsi Kerman untuk merayakan peringatan 44 tahun Revolusi Islam. Ia juga memuji upaya yang dilakukan oleh pemuda Iran dalam menggagalkan ancaman asing.
“Dengan rahmat Allah, tindakan bijak Pemimpin Besar Revolusi Islam (Ayatullah Sayid Ali Khamenei), dan upaya sepanjang waktu anak-anak Anda, hari ini kita telah mencapai tingkat pertahanan dan kekuatan militer di mana Amerika maupun kekuatan lain mana pun tak berani mengambil tindakan sekecil apa pun terhadap negara ini serta bangsanya, kepentingannya, dan penganutnya,” katanya, seperti dilaporkan Farsnews, Rabu (15/2/23).
Dia menyebut keamanan sebagai kebutuhan penting setiap negara di seluruh dunia. Namun, dia memperjelas bahwa Iran bangga dengan fakta bahwa negara ini tidak membutuhkan kekuatan jahat dunia dalam menggalang keamanan di dalam perbatasannya.
Komandan IRGC juga menghargai “wawasan dan kecerdasan” rakyat Iran dalam menghadapi konspirasi musuh, dan mengatakan bahwa kelompok separatis bermimpi merebut kendali atas provinsi Kurdistan, Sistan dan Baluchestan di Iran.
Sharif mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeiers atas pertemuan mereka baru-baru ini dengan elemen-elemen anti-Iran. Dia menegaskan bangsa Iran tidak akan pernah melupakan kejahatan yang dilakukan oleh kedua negara Eropa ini di Irak dalam memaksakan perang terhadap Iran pada 1980-an.
Sharif mengingatkan bahwa dalam perang itu pesawat Mirage Prancis telah membombardir kota-kota Iran sementara gas mustard Jerman yang diberikan kepada rezim Ba’ath Irak pimpinan Saddam Hossein telah menyengsarakan banyak orang Iran.
Jubir IRGC ini juga mengecam para pejabat Eropa karena mengizinkan anggota organisasi teroris anti-Iran Mujahedin-e-Khalq Organization (MKO) berunjuk rasa di depan Parlemen Eropa.
"Gembong MKO Maryam Rajavi berpikir bangsa Iran kami telah melupakan kejahatan MKO, dan organisasi ini “telah membunuh 17.000 orang dan pejabat Iran serta merangkul partai Ba’ath (Irak) dalam perang yang dipaksakan. Mereka berdiri di barisan pengkhianat bangsa mereka dan membunuh puluhan pemuda negara ini dengan bantuan Saddam Hussein,” tandasnya. [Tp]