telusur.co.id - Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigjen Esmail Qaani, menyatakan Poros Perlawanan sekarang berada di atas angin di Timur Tengah di hadapan Rezim Israel.
“Hari ini kita berada di puncak tertinggi, dan IRGC maju dengan kuat ke segala arah,” kata Qaani saat berbicara di Majelis Tinggi ke-24 Para Komandan Pengawal, Sabtu (19/8/23).
Dia juga menyebutkan bahwa berkat perlawanan Hizbullah, Libanon mendapatkan hak gas alamnya di depan Israel yang “sedang menjalani kondisi yang keras secara internal dan eksternal.”
“Saat ini kita menyaksikan adanya 15 hingga 30 serangan per hari terhadap entitas Zionis Israel di Tepi Barat. Dan rezim ini sedang dalam proses keruntuhan,” ungkapnya, seperti dikutip Al Jazeera.
Qaani menegaskan bahwa mantan komandan Pasukan Quds yang telah gugur, Jenderal Qassem Soleimani, adalah “orang pertama yang melawan terorisme di kawasan dan dunia, dan dia dibunuh oleh negara paling teroris di dunia dan oleh presiden negara itu (Amerika Serikat).”
Sementara dari wilayah pendudukan Palestina dilaporkan bahwa dua orang Israel telah ditembak mati di selatan Nablus di Tepi Barat oleh seorang pejuang Palestina.
Layanan ambulan Israel mengatakan bahwa dua orang Israel ditembak di dalam tempat cuci mobil di desa Huwara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk penembakan itu, dan mengatakan, pasukan keamanan menggandakan upaya mereka untuk menangkap si pembunuh dan menyelesaikan perhitungan dengannya.
"Seperti yang telah kami lakukan dengan semua pembunuh sampai sekarang,” kata Netanyahu.
Sebelumnya, seorang pemuda Palestina gugur akibat luka tembak oleh pasukan pendudukan di kamp pengungsi Balata, sebelah timur Nablus, beberapa hari lalu.
Sumber berita menyebutkan bahwa pemuda itu adalah seorang pejuang perlawanan Palestina bernama Muhammad Abu Asab, yang terluka oleh peluru pasukan Israel yang menyerbu kamp Balata beberapa hari lalu. [Tp]