telusur.co.id - Republik Islam Iran pada hari Selasa (6/6/23) memamerkan rudal hipersonik terbaru bernama “Fattah”. Setelah Iran memamerkan rudal hipersonik tersebut, sejumlah media langsung bereaksi.

Kantor berita Amerika Serikat (AS), United Press melaporkan kecemasan Washington terkait ketidakmampuan AS di hadapan rudal-rudal jenis ini.

Menurut United Press, Otoritas Pertahanan AS memperingatkan bahwa senjata-senjata hipersonik tidak bisa diidentifikasi dan dilacak oleh sistem-sistem darat dan antariksa yang ada saat ini.

Acara pameran rudal Fattah dihadiri oleh Presiden Iran Sayyid Ebrahim Raisi, Panglima Besar IRGC Hossein Salami, dan Komandan Pasukan Dirgantara IRGC Amir Ali Hajizadeh.

Hajizadeh mengatakan, rudal yang dipamerkan hari ini adalah rudal yang jarang memiliki padanan di dunia. Dia mengungkapkan, dengan memamerkan rudal ini, Iran termasuk dari 4 negara yang memiliki teknologi ini.

“Dengan teknologi yang dimiliki Fattah, tak ada satu pun sistem antirudal yang bisa menghadangnya, padahal senjata-senjata lain seperti tank, kapal perang, dan pesawat, bahkan rudal-rudal jenis lain, memiliki sistem yang dirancang untuk membendungnya,” ujar Hajizadeh, seperti dilaporkan Farsnews, Selasa (6/6/23).

“Selain itu, 3 rudal harus ditembakkan untuk merontokkan sebuah rudal, padahal harga tiap antirudal kurang lebih 20 kali lipat dari rudal yang akan dirontokkan. Lantaran tipe gerakan Fattah, yang bervariasi dalam hal arah dan ketinggian, rudal ini tidak bisa dihancurkan rudal mana pun, sebab rudal-rudal antirudal hanya bisa bergerak sesuai arah tertentu. Lagi pula rudal-rudal ini hanya memiliki kecepatan rendah,” jelas Hajizadeh.

Seraya menyatakan bahwa Fattah memilki kecepatan 13 Mach, Hajizadeh menambahkan, rudal dengan kecepatan ini tidak bisa dihadang. 

"Rudal ini juga memiliki jarak jangkau 1.400 km, yang akan menghantam target dengan akurat,” ungkapnya.

Menurutnya, aktivitas Pasukan Dirgantara IRGC di bidang rudal tidak akan berhenti pada pembuatan Fattah saja, sebab langkah ini akan terus dilanjutkan supaya musuh tidak menyerang Iran, bahkan dalam bayangan mereka sekalipun.

Hajizadeh menegaskan bahwa program rudal IRGC sejak awal hingga sekarang didukung oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei. 

“Saat kami melaporkan pembuatan rudal ini, beliau yang memberikan nama Fattah untuknya. Kerja sama IRGC dengan Pemerintahan saat ini adalah yang terbaik dibandingkan Pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kerja sama Kemenhan,” pungkas Hajizadeh. [Tp]