telusur.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengecam statemen bersama Persiden Amerika Serikat dan Prancis, yang berisi tuduhan tak berdasar serta tidak bisa ditolerir terhadap Republik Islam Iran.

Dikutip dari Parstoday, Selasa (11/6/24), Nasser Kanaani mengatakan statemen anti-Iran tidak berdasar, tendensius, bermotif politik, dan merupakan kelanjutan dari kebijakan gagal Prancis dan AS.
 
"Sangat konyol ketika para pendukung Israel, rezim pembunuh anak, yang telah membantai sekitar 15.000 anak, dan ribuan perempuan Palestina selama delapan bulan, juga membungkam mahasiswa serta warga yang memprotes kejahatan Israel, menganggap dirinya berhak memberikan pelajaran moral dan hak asasi manusia kepada orang lain," kata Kanaani.
 
Kanaani menegaskan, Iran, sejak awal perang Ukraina, sampai sekarang selalu mengedepankan kebijakan asasi dan jelas terkait dukungan atas penyelesaian politik konflik dua negara.
 
"Peran populer Republik Islam Iran dalam menciptakan dan memperkokoh stabilitas serta keamanan di kawasan dan dunia, serta perang melawan kelompok-kelompok teroris dalam rangka memperkuat keamanan internasional, tidak bisa dipungkiri," ujarnya.
 
Jubir Kemlu Iran, terkait statemen terbaru Presiden Prancis soal pentingnya Eropa untuk tidak mengikuti AS, terutama di bidang pertahanan dan keamanan, menyarankan supaya Prancis juga memperbaiki sikap mengekor kebijakan-kebijakan permusuhan dan anti-Iran, yang dilakukan AS. [Tp]