telusur.co.id - Seorang petinggi militer Amerika Serikat (AS) menanggapi sinis pernyataan petinggi militer Iran bahwa Iran dan negara-negara Arab sekitar Teluk Persia, termasuk Arab Saudi, akan segera membentuk aliansi maritim.

Juru bicara Armada ke-5 AS dan Pasukan Maritim Gabungan Tim Hawkins kepada Breaking Defense, Minggu (4/6/23), mengatakan, “Itu menentang alasan bahwa Iran, penyebab nomor satu ketidakstabilan regional, mengklaim ingin membentuk aliansi keamanan angkatan laut untuk melindungi perairannya yang terancam.”

Hawkins mengklaim bahwa dalam dua tahun terakhir saja, Iran telah menyerang atau menyita 15 kapal dagang berbendera internasional.

“Tindakan itu penting, itulah sebabnya kami memperkuat pertahanan di sekitar Selat Hormuz dengan bermitra,” kata Hawkins, dikutip Farsnews, Minggu (4/6/23).

Beberapa jam sebelumnya,  komandan angkatan laut Iran Shahram Irani mengatakan bahwa Iran dan Arab Saudi, serta tiga negara Teluk lainnya, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Bahrain, berencana membentuk aliansi maritim yang juga mencakup Irak, India dan Pakistan.

Menurut Irani, negara-negara di kawasan itu telah menyadari bahwa hanya kerja sama satu sama lain yang dapat membawa keamanan ke kawasan tersebut.

Kementerian luar negeri dari negara-negara yang disebutkan terlibat itu belum segera menanggapi secara terbuka klaim Iran tersebut.  Yang jelas, para pejabat senior dari Iran, Arab Saudi dan India bertemu akhir pekan lalu di sesi negara berkembang BRICS di Afrika Selatan.

Sebelumnya, situs berita Al-Jadid yang berbasis Qatar melaporkan bahwa Iran, Arab Saudi, UEA, dan Oman akan membentuk pasukan maritim bersama di bawah naungan China untuk meningkatkan keamanan maritim di Teluk Persia.

Al-Jadid merilis laporan itu pada hari Jumat dengan menyebutkan bahwa China telah mulai memediasi negosiasi antara Teheran, Riyadh, dan Abu Dhabi yang bertujuan memperkuat keamanan navigasi maritim di perairan strategis tersebut. [Tp]