telusur.co.id - Mantan perwira intelijen Amerika Serikat (AS), Scott Ritter, menganggap pengiriman jet-jet tempur F-16 ke Ukraina untuk mengubah kondisi perang sia-sia belaka. Menurutnya, Rusia akan menembak jatuh seluruh jet tempur F-16 dalam waktu satu bulan.
Mengutip Fars News, Selasa (22/8/23) mantan intelijen marinir AS itu mengataka, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak tahu bahwa impor jet-jet tempur F-16 tidak akan bisa mengubah posisi pasukan Ukraina yang mengalami kerugian besar di medan perang.
"Semua jet tempur F-16 yang dikirim ke Ukraina, akan ditembak jatuh dalam waktu satu bulan oleh Rusia. Bantuan ini hanya menciptakan ilusi keamanan bagi Kiev," ujarnya.
Sebelumnya sejumlah pakar kedirgantaraan mengatakan, jet-jet tempur F-16 tidak akan bertahan terlalu lama dalam perang Ukraina, dan Rusia akan menembaknya dengan mudah.
"Sekutu-sekutu Volodymyr Zelensky, memaksa Presiden Ukraina itu untuk mengorbankan lebih dari 400.000 warga Ukraina, dalam manuver gagal NATO," tegas Scott Ritter.
Presiden Ukraina sebelum ini mengumumkan, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sepakat untuk mengirim 42 unit jet tempur F-16 ke Ukraina. Di sisi lain, PM Denmark Mette Frederiksen juga mengatakan bahwa Kopenhagen, akan mengirim 19 unit jet tempur F-16 ke Ukraina. [Tp]