Ingkar Janji Stabilkan Minyak Goreng, Menperin Didesak Minta Maaf - Telusur

Ingkar Janji Stabilkan Minyak Goreng, Menperin Didesak Minta Maaf

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

telusur.co.id - Anggota Komisi VII DPR Mulyanto, mendesak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk minta maaf kepada publik atas kinerjanya yang belum dapat menepati janji. Ini sekaligus mengindikasikan bahwa Pemerintah memang tidak mampu mengatasi ulah mafia atau para pengusaha migor (minyak goreng).

"Untuk kesekian kalinya janji Menperin kembali diingkari. Terbukti, tanggal 4 April, sesuai waktu yang dijanjikan, migor curah tidak aman terkendali. Sebelumnya Menperin berjanji, bahwa paling lambat pada tanggal 4 april di awal bulan Ramadhan soal migor ini sudah dapat dituntaskan. Namun kenyataannya sangat berbeda," tegas Mulyanto, kepada wartawan, Selasa (5/4/22).

Berdasarkan pantauan PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Nasional (Senin, 4 April), harga rata-rata nasional migor curah adalah seharga Rp20.050 per kg. Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing harga migor curah sebesar Rp 23.350; Rp 22.800; Rp 20.200; dan Rp 20.900,- per kg. Angka ini masih jauh di atas HET yang sebesar Rp 15.500 per kg. Artinya, migor curah masih belum aman terkendali, bahkan dalam minggu ini malah teramati cenderung naik.

Menurut Mulyanto, bisa jadi angka-angka produksi yang disampaikan pengusaha nakal hanya fiktif belaka. Sementara dana subsidi yang dipakai untuk menutupi harga keekonomian tersebut menguap. Jika ini yang terjadi, maka jelas telah merugikan keuangan negara. Karenanya pantas untuk diusut tuntas dan ditindak tegas.  

"Bila tidak, maka kita akan terus menjadi bulan-bulanan permainan pengusaha nakal migor," ucapnya. 

Politikus PKS ini menilai, Pemerintah terkesan disandera oleh para mafia, dan tidak mampu berbuat apa-apa untuk menekan harga migor di bawah HET. Artinya intervensi kebijakan Pemerintah terbukti "mandul" alias Pemerintah tidak hadir dan menjadi sekedar macan omong. 

"Kalau ini berhasil tentu kita tidak perlu merogoh APBN untuk mengucurkan BLT (bantuan langsung tunai) sebesar Rp. 300 ribu per orang untuk bantuan migor. Program BLT ini sekaligus menunjukkan, bahwa Menperin belum berhasil dengan janji-janjinya," kritiknya. 

"Terbukti sampai hari ini harga migor curah masih melampaui HET dan bahkan terus meningkat. Di DKI Jakarta saja harga migor curah tembus angka Rp 23.350 per kilogram. Di bandung, bahkan menembus Rp 25 ribu, kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil," sambungnya. 

Mulyanto mengingatkan Pemerintah untuk serius menangani soal tata-niaga migor ini. Sudah terbukti adanya modus repacking migor curah menjadi migor kemasan. Ini dilakukan terdorong karena marjin harga (disparitas) antar migor curah dengan migor kemasan yang cukup lebar. 

Selain, tidak tertutup kemungkinan migor curah ini lari kepada pengguna yang tidak berhak seperti industri menengah dan besar atau industri perhotelan.

Mulyanto mendesak Menperin meningkatkan pengawasan dan memastikan, bahwa migor murah bersubsidi ini sampai pada konsumen yang berhak dengan harga sesuai HET dan tidak disimpangkan oleh pengguna illegal.[Fhr


Tinggalkan Komentar