telusur.co.id - Israel menyatakan “optimisme hati-hati” terkait dengan kesepakatan demarkasi perbatasan laut yang akan diputuskan dengan Lebanon.
Seorang pejabat Israel menyatakan, “ada optimisme hati-hati di Israel mengenai negosiasi demarkasi perbatasan laut dengan Lebanon".
Namun, Israel mengancam akan memberikan balasan sengit terhadap Hizbullah, jika kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon ini menerapkan ancamannya untuk menyerang anjungan lepas pantai Qana (Karish) apabila Israel melakukan ekstraksi gas di sana sebelum kesepakatan tercapai.
“Jika organisasi Hizbullah menerapkan ancamannya, Israel akan menanggapi dengan kekuatan,” ungkap pejabat anonim Israel itu yang dikutip Badan penyiaran resmi Israel.
“Israel akan mulai mengekstraksi gas dari ladang Karish (Qana) kapan pun diinginkan,” tambahnya menegaskan.
Lebanon dan Israel memperebutkan wilayah laut yang kaya minyak dan gas luas 860 kilometer persegi di Mediterania. Amerika Serikat menengahi negosiasi tidak langsung di antara Israel dan Lebanon untuk menyelesaikan perselisihan dan mendemarkasi perbatasan.
Pada bulan Oktober 2020, negosiasi tidak langsung diluncurkan antara Beirut dan Tel Aviv di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan tujuan untuk mendemarkasi perbatasan. Lima putaran pertemuan telah diadakan, yang terakhir pada Mei 2021, dan kemudian berhenti sebagai akibat dari perselisihan mendasar. [Tp]