telusur.co.id - Pemilu 2024 masih dua tahun lagi, namun Polri telah mulai mengantisipasi kemungkinan gangguan Kamtibmas yang mungkin saja terjadi.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, salah satu gangguan kamtibmas yang kerap terjadi jelang Pemilu ialah penyebaran berita bohong alias hoax. Diprediksi hoax jelang Pemilu kemungkinan mulai muncul tahun ini.
"Jadi prediksi kami di tahun 2022 sampai jelang 2024 situasi seperti itu (hoax) akan kembali muncul. Kita harus antisipasi bersama," ujar Dedi, Selasa (11/1/22).
Menurut Dedi, dengan kebersamaan dan persatuan maka hoax yang coba disebar oleh orang tidak bertanggungjawab dapat diantisipasi. Masyarakat juga diimbau untuk tidak terprovokasi oleh para penyebar hoax.
"Jangan sampai terprovokasi oleh orang-orang yang ingin memecah belah bangsa ini," tegasnya.
Karena mayoritas hoax saat ini disebar melalui media sosial, Dedi yakin peran anak muda sangat besar dalam langkah antisipasi. Oleh karenanya institusi pendidikan juga memiliki peran penting dalam antisipasi penyebaran hoax.
"Dengan antisipasi yang tepat bangsa ini tidak akan mudah terpecah belah," katanya. (Ts)