telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi pasar induk beras Cipinang, untuk meninjau ketersediaan beras serta stabilitas harga di tingkat produsen hingga konsumen.
Heru mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung Pemerintah Pusat untuk memastikan penerapan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) berjalan lancar. Menurutnya, Dengan program tersebut, stok beras medium di DKI Jakarta dipastikan cukup sampai menjelang akhir tahun.
"Kami bersama Pak Menteri mengecek kepastian tersedianya beras medium untuk program KPSH sehingga food Station Pak Arief sebagai kepala Badan pangan memastikan bahwa itu sudah tersedia," kata Heru Budi dalam keterangannya setelah mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/11/22).
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, mobilisasi beras sekitar 29.845 ton itu berasal dari beberapa daerah. Di antaranya dari Makassar sekitar 6.000 ton, dari Nusa Tenggara Barat (NTB) 9.845 ton, dan dari Bulog 14.000 ton.
"Yang pertama kita akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan, Jadi pak gubernur yang ada di Sulawesi Selatan juga confirm stok dari Makassar kita geser sekitar 6000 ton dari NTB 9845 ton Kemudian dari sekitar Bulog sekitar 14.000 ton," kata Arief.
Arief memastikan Jakarta memperoleh pasokan pangan berlimpah dengan harga yang stabil dan terjangkau oleh masyarakat.
"Harga beras Rp8.900 di Pasar Induk Cipinang, dan Rp 9.300 di pasar-pasar turunan. Di Jakarta ini ada sekitar 153 pasar, itu juga akan kami guyur. Untuk pangan lain, harga bawang, telur, cabe, itu semua terkendali," kata Arief. [Fhr]