telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya bersedia menambah jalur sepeda di Ibu kota bilamana hal itu dibutuhkan oleh warga.
"Ya tambah kalau warga minta. Memang ada yang melarang?" kata Heru kepada wartawan, Kamis (9/11/23).
Selain itu, pembangunan kembali jalur sepeda itu akan dilakukan kajian serta evaluasi dari pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Iya dong kan perlu dievaluasi. Semua boleh dibangun," ujar Heru.
Sebelumnya, Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia resmi mencabut predikat Jakarta sebagai kota ramah pesepeda. Menurut mereka, saat ini Kota Jakarta gugur mendapat predikat tersebut.
Diketahui, B2W Indonesia memberikan predikat kota ramah sepeda ke Jakarta pada tahun 2021 di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Per hari ini, anugerah tersebut kami cabut kembali dan menyatakan Kota Jakarta gugur mendapat predikat sebagai Kota Ramah Sepeda," kata Ketua Umum B2W Indonesia Fahmi Saimima dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada Rabu (8/11/23).
Menurutnya, pencabutan predikat penganugerahan tersebut berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya selama setahun Heru Budi Hartono menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Ia menilai, banyak kebijakan Heru yang bertolak belakang dengan penghargaan kota ramah sepeda itu.
"Realitasnya malah memperlihatkan adanya langkah-langkah yang sangat bertolak belakang dengan semangat penghargaan itu. Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono justru menggusur kebijakan sebelumnya. Kami anggap malapraktik tata kelola," ungkap dia.
Selain itu, kata Fahmi, pada November 2022 pemangkasan anggaran untuk jalur sepeda dari semula diproyeksikan di RAPBD 2023 sebesar Rp38 miliar, kemudian diusulkan menjadi nol. Hal itu menurut Fahmi jelas menunjukkan Heru tidak berpihak kepada pengguna sepeda.
"April 2023, Pj Heru Budi Hartono melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan dengan membongkar pedestrian dan jalur sepeda," jelas dia.
Selanjutnya, pada Mei 2023 terdapat 18 ruas jalan Jakarta yang sebelumnya untuk jalur pesepeda tetapi malah diaspal ulang dengan dalih menyambut KTT ASEAN. Tetapi, dengan menutup jalur sepeda yang ada dan tidak dikembalikan seperti semula.
Pada Oktober 2023, Dishub DKI membongkar stick cone pembatas jalur sepeda di 13 ruas jalan sepeda.
"Dalihnya saat itu membayakan pengendara lain," terangnya.
Yang terakhir, dia juga menyoroti langkah Heru yang menghapus anggaran jalur sepeda.
"Dan draf pembahasan Raperda APBD Tahun Anggaran 2024, pembangunan lajur sepeda sebesar Rp4.513.936.931 masuk dalam anggaran pengurangan atau pengalihan dan tidak dianggarkan kembali," pungkasnya. [Fhr]
Laporan: M. Tegar Jihad Al Faruq