telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengancam bakal mencabut beasiswa Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi siswa yang kedapatan ikut aksi tawuran.

Diketahui, KJP Plus diperuntukkan bagi peserta didik di DKI Jakarta yang berasal dari keluarga tidak mampu. Melalui KJP Plus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung terselenggaranya wajib belajar 12 tahun bagi peserta didik.

"Namanya aja Kartu Jakarta Pintar, ya orang suruh pintar, kalau suruh tawuran ya dicabut," kata Heru di Auditorium Dinas Pendidikan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (14/4/23).

Untuk meminimalisir hal tersebut terjadi kepada siswa, Heru menginstruksikan Pejabat Dinas Pendidikan (Dispen) DKI untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi termasuk orang tuanya.

"Termasuk soal tawuran. Tadi saya minta ambil contoh-contoh anak sekolah diajak berdiskusi termasuk orang tuanya diajak diskusi, itu nanti saya minta tugas dari Wakil Kepala Dinas Pendidikan," jelas Heru.

Lebih lanjut, Heru menyampaikan, bahwa aksi tawuran itu tak ada manfaatnya bagi siswa. Oleh karena itu, ia mendorong siswa untuk fokus mengikuti pelajaran di sekolah ketimbang melakukan hal yang merugikan bagi siswa tersebut.

"Saya rasa kalau anak-anak didik kita mengikuti pelajaran dengan benar, tidak ada waktu (tawuran). Waktunya untuk belajar," ujarnya. [Fhr]