telusur.co.id — Gede Pasek Suardika (GPS), yang sebelumnya mundur dari Sekjen Partai Hanura, kini kini memimpin partai baru, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). PKN merupakan besutan loyalis Anas Urbaningrum.
Sekjen PKN, Sri Mulyono menjelaskan, alasannya mengajak Pasek bergabung, agar dia lebih maksimal menyalurkan ide dan gagasannya tentang bangsa.
"Begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya (GPS) dihambat, sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat,” kata Sri Mulyono, dalam keterangannya, Sabtu (31/10/21).
Sri yang merupakan salah satu pendiri PKN, mengatakan, pihaknya telah lama mengajak Pasek bergabung. Dengan pertimbangan matang, akhirnya Pasek bersedia.
"Begitu bersedia, Gede Pasek meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara,” tuturnya.
Sri menerangkan, partainya yang didominasi oleh mantan kader Partai Demokrat ini pun berkumpul menyiapkan struktur kepengurusan, mulai pusat hingga daerah. Mereka pun telah menyiapkan kantor di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Saya yang gembira bisa bersama Gede Pasek bangun partai. Banyak teman eks Demokrat, Hanura, serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung Plus yang sudah tahu kapasitasnya langsung meminta bergabung. Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi,” katanya.
Inisiator lain, Mirwan Amir, yang akrab dipanggil Ucok, juga mengatakan konsep dan gagasan politik kebangsaan Gede Pasek sangat pas dengan kebutuhan bangsa ini.
“lnternalisasi dan penguatan wawasan nusantara menjadi bagian penting dari perjuangan politik PKN. Dia kuat banget konsep dan visi kebangsaan. Bahkan program perjuangan partai pun sudah diselesaikan Gede Pasek. Gercep (gerak cepat) banget,” kata Mirwan Amir, yang didapuk sebagai Bendahara Umum.
Dia menargetkan Desember ini kepengurusan di 34 provinsi selesai. Kemudian dilanjutkan pembentukan pimpinan cabang di tingkat kabupaten/kota.
“Kami senang semangat gotong-royong dan berdikari sebagai landasan perjuangan PKN dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami,” tukasnya.[Fhr]