telusur.co.id - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyebut, pada bulan November ini harga mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya, Oktober 2022. Hal tersebut disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat.
"Berdasarkan data tahun sebelumnya, di saat menjelang Nataru (Natal dan tahun baru) ada tren peningkatan harga telur ayam disebabkan tingginya permintaan," kata Suharini kepada wartawan, Rabu (30/11/22).
Oleh karena itu, ia memastikan ketersediaan pangan di Jakarta hingga awal tahun 2023 akan tetap aman. Terlebih dengan adanya dukungan dari Polda Metro Jaya terkait kegiatan pengawasan penyediaan dan pendistribusian pangan serta penegakan hukum terkait pelangggaran yang terjadi.
"Adanya dukungan dari Polda Metro Jaya terkait kegiatan pengawasan penyediaan dan pendistribusian pangan serta penegakan hukum terkait pelangggaran yang terjadi, sehingga diharapkan masyarakat tidak khawatir dengan kenaikan harga pangan, khususnya telur," ucapnya.
Lantas dirinya pun mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan ketersediaan pangan. Karena, selain itu juga pendistribusian pangan subsidi untuk masyarakat tertentu masih terus berjalan.
"Diprediksi untuk ketersediaan telur di Jakarta mencukupi atau aman sampai awal tahun 2023. Sehingga diharapkan masyarakat tidak khawatir dengan kenaikan harga pangan khususnya telur," tuturnya.
Ia melanjutkan, Pemerintah melalui BUMD Pangan (PT. Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya) berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat, Bulog dan Badan Pangan Nasional, juga akan menyelenggarakan kegiatan pasar murah.
"Bazar pangan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kestabilan ketersediaan serta harga di tingkat kelurahan, kecamatan dan wali kota," katanya. [Fhr]