telusur.co.id - Kepala Biro Politik Gerakan Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa Palestina berada di ambang kemenangan besar yang nyata.
"Kami tidak akan tinggal diam mengenai apa yang terjadi di Quds dan Masjid Al-Aqsa, bahkan jika semua orang tetap diam," kata Haniyeh, dikutip Parstoday, Minggu (8/10/23).
Dia menegaskan, inj adalah pertempuran untuk pembebasan Quds (Yerusapem), tanah dan masyarakatnya. Palestina, dan pembebasan tawanan Palestina dari penjara pendudukan Israe dimulai.
"Masjid Al-Aqsa berada dalam bahaya nyata, dan kami memiliki informasi bahwa penjajah bermaksud membunuh orang-orang Palestina dengan menyerang tempat-tempat suci kami," tegasnya.
Dia menekankan, ohaknya akan melanjutkan perjuangan untuk pembebasan tanah air dan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
"Bangsa Palestina harus berada pada tingkat persiapan tertinggi, karena pertempuran itu sudah menyentuh jantung eksistensi rezim Zionis," papar Haniyeh.
Juru Bicara batalion Ezzeddin al-Qassam, Abu Abideh, juga mengatakan bahwa operasi Badai Al-Aqsa dalam tahap pertama.
Sumber-sumber Israel mengumumkan pada Sabtu malam bahwa 300 orang Israel tewas dalam operasi badai Al-Aqsa. Jumlah korban luka dalam operasi penyerangan Al-Aqsa mencapai 1.697 orang, dan kondisi fisik 285 orang Israel yang terluka dilaporkan kritis. [Tp]