Hamas Desak PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam atas Pembunuhan Massal Anak-anak Palestina - Telusur

Hamas Desak PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam atas Pembunuhan Massal Anak-anak Palestina

Anak-anak memegang papan nama di sekolah PBB yang menampung para pengungsi Palestina di Kota Gaza pada 4 Juni 2024. (Foto: AFP)

telusur.co.id - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mendesak PBB untuk memasukkan rezim Zionis Israel ke dalam daftar hitam atas pembunuhan massal yang terus menerus dilakukan terhadap anak-anak Palestina yang tidak berdosa.

Ketika masyarakat dunia memperingati tanggal 4 Juni sebagai Hari Internasional Anak-Anak Tak Berdosa Korban Agresi yang ditetapkan PBB, rezim Israel terus melanjutkan kampanye biadabnya di Gaza.

Israel telah membuat kota-kota di Gaza menjadi reruntuhan dan memblokade pengiriman makanan, air, dan obat-obatan ke wilayah yang terkepung tersebut. 

“Hari Internasional Anak-Anak Tak Berdosa Korban Agresi tahun ini terjadi ketika agresi Zionis terhadap rakyat Palestina terus berlanjut di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki, yang telah berlangsung lebih dari tujuh bulan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (4/6/24), dikutp dari Presstv.

“Selama periode ini, entitas fasis ini telah melakukan kejahatan paling keji dan pembantaian mengerikan terhadap rakyat Palestina, terutama anak-anak tak berdosa yang telah dan terus menjadi target langsung terorisme dan kriminalitas entitas Nazi ini,” tambahnya.

“Menurut laporan PBB, seorang anak terluka atau terbunuh setiap 10 menit di Gaza. Selain itu, jumlah martir anak-anak rakyat kami yang telah meningkat selama agresi Zionis yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, diperkirakan lebih dari 14.000 martir, melebihi jumlah yang tercatat selama empat tahun konflik global.”

Hamas mengatakan bahwa Israel melakukan kejahatan keji terhadap anak-anak Palestina yang dikurung di penjara-penjara di wilayah pendudukan. 

“Lebih dari 200 anak-anak Palestina, kebanyakan dari mereka adalah siswa sekolah, menjadi sasaran kebijakan yang paling brutal dan penuh dendam,” terang Hamas.

Hamas menyerukan kepada PBB dan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab hukum, moral, dan kemanusiaan terhadap anak-anak yang tak berdosa itu.

Gerakan perlawanan ini meminta PBB khususnya untuk memasukkan rezim Zionis Israel ke dalam daftar hitam entitas yang menargetkan anak-anak tak berdosa dengan pembunuhan, penyiksaan, dan pengungsian.

Di akhir pernyataannya, Hamas mengingatkan dunia bahwa mereka yang menunjukkan sikap apatis, diam, dan berpura-pura tidak mampu meminta pertanggungjawaban pasukan penjajah atas pelanggaran dan agresi yang mereka lakukan terhadap anak-anak tak berdosa, atau tidak menggunakan semua cara yang mereka miliki untuk mengadili para pelaku kejahatan perang, adalah aib bagi kemanusiaan.

Sejak 7 Oktober 2023, mesin perang Israel yang didukung Barat terus menimbulkan kematian dan kehancuran bagi warga Palestina yang terjebak di tanah pendudukan.

Beberapa negara bahkan telah mengambil tindakan hukum di pengadilan internasional dalam upaya untuk menghentikan genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Mahkamah Internasional (ICJ) telah memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan mencapai wilayah yang terkepung tersebut.

Selain itu, kepala jaksa penuntut di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk perdana menteri rezim Israel, “penjahat perang” Benjamin Netanyahu. [Tp]

 


Tinggalkan Komentar