telusur.co.id - Pandemi Covid-19 berdampak cukup serius terhadap perekonomian masyarakat, termasuk masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Memburuknya perekonomian masyarakat juga mengganggu keberlanjutan putra-putri Sumbar yang sedang melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Mereka mengharapkan adanya uluran tangan pemerintah untuk memberikan bantuan berupa beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Kondisi kesulitan mahasiswa di Sumbar tersebut disampaikan langsung Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri dalam kegiatan Silaturahim dan Temu Tokoh Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar bersama Tokoh dan Elemen Masyarakat Sumbar bertajuk Gus Muhaimin Mendengar Masyarakat Sumbar melalui virtual, Kamis (26/8/21).
Menurutnya, pandemi Covid-19 tidak bisa dipungkiri bahwa ekonomi masyarakat terganggu dan banyak perguruan tinggi yang mengalami defisit akibat banyaknya mahasiswa yang tidak mampu membayar uang kuliah.
”Kita butuh uluran tangan pemerintah pusat untuk memberikan beasiswa kuliah lebih banyak. Saya sangat berharap Gus Muhaimin bisa memperjuangkan bantuan KIP Kuliah,” ujar Ganefri.
Keluhan senada juga disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Prof Dr Martin Kustati yang mengharapkan adanya tambahan beasiswa kuliah bagi mahasiswa.
”Di UIN Imam Bonjol, kebanyakan mahasiswanya menengah ke bawah kapasistas ekonominya karena itu diperlukan bantuan beasiswa,” urainya.
Martin Kustati menyebutkan bahwa di UIN Imam Bonjol saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 14.000 orang. Saat ini, UIN Imam Bonjol menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang yang sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini terbukti dari jumlah mahasiswa baru yang tahun ini mencapai 3.498, lebih banyak dari tahun lalu sebanyak 2.900 orang.
”Ini perlu perhatian khusus beasiswa dan bantuan untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sebab yang dibutuhkan mahasiswa tidak hanya kemampuan akademik, tapi juga soft skill perlu adanya penguatan,” katanya.
Selain itu, Martin Kustati juga mengharapkan adanyua bantuan untuk penguatan riset dosen dan mahasiswa yang bisa menyentuh ke masyarakat sehingga apa yang dicita-citakan perguruan tinggi bisa terlahir dari hasil-hasil riset yang dilakukan oleh para dosen.
”Penguatan kebangsaan, keumatan, dan penguatan keislaman harus dilakukan dengan riset, terutama penguatan sumber daya manusia yang dihasilkan mahasiswa dan dosen. Kita harus ada stimulasi yang bisa menyetuh kepada perguruan tinggi,” urainya.
Martin Kustati juga menyebutkan banyak mahasiswa di Sumbar yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran secara online karena mereka berada di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau akses internet.
”Banyak mahasiswa yang mengalami kendala pembelajaran daring karena tinggal di wilayah-wilayah yang tidak terakses internet,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar dalam kesempatan itu menyampaikan agar Gus Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR bisa memfasilitas untuk memperjuangkan kelanjutan proyek jalan tol Sumbar-Riau.
”Kita perlukan infrastruktur jalan tol yang katanya mau berhenti. Kalau bisa dilanjutkan. Kita daerah pariwisata. Kita dorong agar proyek tol yang ada diteruskan untuk mengembangkan kawasan Sumbar,” terangnya.
Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan para tokoh masyarakat Sumbar, Gus Muhaimin mengatakan bahwa semua aspirasi yang masuk akan ditindaklanjuti.
”Saya akan sampaikan langsung ke Presiden dan menteri terkait, juga ke DPR,” kata Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin mengatakan bahwa dirinya sengaja menjaring aspirasi sebanyak-banyaknya masyarakat di berbagai wilayah, salah satunya masyarakat Sumbar.
”Saya ingin melihat, mendengar lebih detail hari ini potret, realitas, faktanya kayak apa. Sebagai Wakil Ketua DPR, saya punya kewajiban untuk membawa aspirasi warga Sumbar ke DPR, Presiden dan kabinet yang memungkinkan saya untuk ikut mendorong dan menciptakan suasana yang produktif untuk Sumbar maju dan berkembang,” katanya. [Tp]
Gus Muhaimin Siap Fasilitasi Mahasiswa Sumbar yang Keluhkan Biaya Kuliah

Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar. (Ist)