telusur.co.id - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menyambut baik pernyataan Pangdam Cendrawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono beberapa waktu lalu yang mendukung pendekatan dialog dalam mengatasi konflik di Papua.
Alasannya, pendekatan dialog adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan konflik di Tanah Papua yang sudah berlangsung lama dan menelan banyak korban jiwa.
"Harus ada insiatif bersama dari semua pihak untuk menghentikan kekerasan bersenjata dan mulai melihat bahwa pendekatan dialog adalah satu-satunya pilihan bagi kita untuk mengatasi konflik ini," kata Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik, Kamis (18/11/21).
Wandik mengajak semua pihak untuk memiliki paradigma yang sama dalam penyelesaian konflik Papua yakni dengan pendekatan damai.
Sebab, menurut Wandi, kekerasan hanya melahirkan kekerasan, kebencian hanya melahirkan kebencian, perang hanya menghasilkan airmata. "Hanya dialog damai opsi satu-satunya yang harus kita pilih," tegas Wandik.
Sementara itu, Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat, mengingatkan, dalam konflik berkepanjangan, akan ada banyak nyawa yang menjadi korban. Akibatnya, banyak keluarga yang kehilangan orang-orang yang dicintainya. "Sampai kapan akan terus terjadi. Saatnya kita menghentikan cara-cara kekerasan ini,” ucap Sahat.
Sahat lantas mendesak TNI-Polri dan kelompok sipil bersenjata untuk melakukan gencatan senjata. GAMKI juga mengharapkan segera ada inisiatif dari semua pihak, khususnya tokoh agama dan tokoh adat untuk membangun dialog damai.
"Agar tidak ada lagi korban jiwa yang tertumpah darahnya di atas Tanah Papua yang seharusnya menjadi tanah damai bagi kita semua,” pungkas Sahat.[Fhr]