telusur.co.id - Koordinator Forum Diskusi Kebangkitan Indonesia (Forum DKI) Bandot DM menyarankan Presiden Joko Widodo segera melakukan rushuffle Kabinet Indonesia Maju. Karena, saat ini sudah ada dua kursi menteri yang kosong akibat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mestinya sebelum Natal sudah ada reshufle. Karena berikutnya Presiden mesti fokus pada pemilihan calon pengganti Kapolri," kata Bandot dalam keterangannya, Kamis (10/12/20).
Bandot menjelaskan, pentingnya melakukan reshuffle, setahun lebih Kabinet indonesia Maju, belum ada prestasi signifikan yang ditunjukkan. Belum lagi ditangkapnya dua menteri aktif oleh KPK, yang menjatuhkan wibawa kabinet. Padahal, masih memiliki tugas berat yakni melawan Covid-19 dan memulihkan ekonomi.
Sebab itu, saatnya Jokowi mengevaluasi Kabinet dan mencoret menteri-menteri amatir yang tak bisa bekerja. "Saatnya Jokowi menyusun kabinet profesional yang mampu bekerja secara profesional lepas dari kepentingan politik tertentu dengan pertimbangan wabah Covid-19. Sehingga roda pemerintahan dapat berjalan dengan trengginas dan cakap menjawab semua tantangan," ungkapnya.
Ia juga menyarankan Jokowi menyertakan aktifis 98 dalam kabinet mendatang. Peran aktifis 98 akan membantu dalam mengkondusifkan situasi politik dan mengefektifkan komunikasi politik.
"Tentu saja figurnya jangan asal-asalan. Jokowi harus memilih tokoh aktifis 98 yang masih aktif sebagai petinggi ormas pemuda terbesar, misalnya. Jadi bukan semata pernah berfoto di Gedung DPR pada Mei 1998, tetapi benar-benar simpul aktif. Track record itu mesti dipadukan dengan pengalaman dan kemampuan organisatoris," tukasnya.[Fhr]